Sabtu, 30 Januari 2021

Flash Back

Kehadiran buah hati dalam suatu keluarga tentunya akan membawa banyak pengaruh dalam keluarga tersebut. Begitu pun keluarga kecil kami, aku dan suamiku. 


Setelah melahirkan anak pertama kami, aku memutuskan untuk stay di rumah menjadi Ratu Rumah Tangga dan fokus pada keluarga kecil kami. Alhamdulillah, suami pun sangat mendukung keinginanku. Bahkan, beliau lah yang meminta untuk berhenti bekerja dan bisa ikut suami pindah, karena sebelumnya memang aku dan suami LDM (Long Distance Marriage)an. Berkah mempunyai anak, akhirnya aku bisa bersama-sama. 


Kehadiran anak, ternyata bisa semakin menumbuhkan rasa cinta yang lain untukku. Aku melahirkan di rumah orangtua, jadi setelah melahirkan hanya sibuk mengurus si kecil shalihah. Tetapi walaupun begitu, aku lumayan merasa letih karena sering begadang. Padahal dulunya, aku ini punya jadwal yang lumayan saklek, harus tidur sebelum jam 22.00. 


Nah ini, ketika si kecil hadir. Otomatis jam tidur berubah total. Apalagi, tipe anak sulungku pas bayi itu, harus tidur dalam pangkuan ibunya. Maka jadilah, aku tidur dengan duduk dan bersandar dengan didampingi bantal guling kiri kanan. Itu hampir tiga bulan seperti itu. Rasanya kalau tanpa suami dan orangtua, aku kurang sanggup. Alhamdulillah aku enjoy saja menjalani semuanya karena kehadiran mereka di sisiku, mendampingi, dan menjagaku dengan tulus. 


Aku masih ingat, bagaimana ibuku tidur di alas di bawah kasurku yang memang sengaja ditempatkan di ruang tamu. Ketika si kecil rewel di malam hari, maka beliau pun akan segera terbangun dan menemaniku memberikan ASI untuk si kecil. Begitu juga suamiku yang tidur di kamar persis depan ruang tamu, akan bangun juga untuk sekedar menawarkan minum ataupun membetulkan selimut serta memberikan bantal sebagai ganjal senderanku. Beliau akan memastikan aku sudah nyaman untuk memberikan ASI dan ikut tertidur bersama si kecil. Setelah dirasa cukup, maka suamiku pun akan masuk kembali ke kamar untuk meneruskan kembali tidurnya. 


Dalam semalam, kadang si kecil bisa bangun 2-3 kali. Dan sebanyak itu pula, suami dan ibuku akan bangun menemani. Aah cinta yang lain dalam hatiku, semakin menyeruak untuk mereka. 


Ketika pagi tiba, ketika saatnya aku harus memandikan si kecil, maka ibu yang akan menyiapkan air hangat, bahkan ibu lah yang selalu memandikan si kecil pada awal-awal kelahiran. Aku mulai memandikan si kecil itu, ketika usianya hampir 2 bulan.


Setelah beres mandi, biasanya aku dan suami akan membawanya keluar untuk berjemur. Sekalian jalan-jalan pagi, menghirup udara pagi yang bebas polusi. Melihat bayi mungil itu, rasanya tak bisa diungkapkan. Semua ekspresinya, begitu menggemaskan. 


Kehadiran si kecil dalam hidupku sangat berarti hingga hari ini, hingga kelahiran anak ke dua. Semuanya terasa sangat istimewa. 


Terima kasih, Allah.

Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar