Jumat, 29 Juli 2011

Bukan Suasana yang Harus Diganti tapi Rasa yang Harus Diperbaiki


HEmmm..
Pagi ini sungguh cerah, dengan suasana yang indah di tengah rimbunan pohon tua yang tumbuh bertahun-tahun di depan perpustakaan tempatku menulis sekarang ini. Sungguh menyegarkan! Kicauan burung terdengar merdu dan syahdu menambah pagi semakin mengerlip dan tersenyum membentuk hari yang semoga akan selalu indah.

Kadang, jika kita pikirkan, tak ada yang lebih menyenangkan saat kita melakukan sesuatu selain menyatunya antara rasa dan suasana dalam diri kita. Dalam keadaan itu, maka tanggung jawab yang kita pikul, rasanya lebih ringan dan penuh kebahagiaan. 

Tetapi, untuk memadukan antara suasana dan rasa seringkali tidaklah mudah. Kadang kita bekerja, tetapi kegelisahan yang kita hasilkan. Seringkali kita menyalahkan beban tugas dan pekerjaan, padahal ada faktor lain yang harus diperbaiki, dan justru masalah itu ada dalam diri kita sendiri. 

hemm..
Padahal jika menata ulang semua kesalahan, ternyata tidak semua tertuju pada suasana tetapi pada RASA yang kita miliki, rasa yang hadir dalam jiwa, hati, naluri dan akal kita yang bisa melahirkan sifat dan sikap yang baik terhadap sesuatu keadaan yang kita hadapi.

Jadi, bukan saatnya lagi menyalahkan keadaan yang kita alami sekarang, tetapi yang perlu kita perbaiki adalah rasa yang ada dalam jiwa kita. Menyalahkan suasana hanya menyerap energi dan pikiran. Memperbaiki rasa dan niat lebih baik dari merutuk keadaan yang kita rasa tidak berkenan.

S.E.M.A.N.G.A.T.

6 komentar:

  1. aiih...ada yang bermain rasa....

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hihi ..rasa 7 tahun lalu. Masih inget pas nulisnya 😊

      Hapus
  2. Noted.
    Harus pandai-pandai merasa 😊

    BalasHapus
  3. Whooooaaa mantep. Saya masih belajar ngeblog

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ini baru sedikit-sedikit diberesin,Nyah. Kualitasnya harus ditingkatkan lagi ini.

      Hapus