Jumat, 02 Februari 2024

6 Permainan Ini Bisa Melatih Kemandirian Anak

Setiap anak itu unik dan tentunya menggemaskan. Tetapi, ada hal yang perludiketahui oleh orangtua, bahwa perkembangan kemandirian setiap anak itu berbeda-beda. Tidak bisa disamakan antara anak satu dengan anak lainnya. Pastinya, untuk melatih kemandirian ini harus menunggu kesiapan si anak dengan orangtua itu sendiri. Semakin cepat anak bisa mandiri, maka kelak setelah dewasa ia akan bisa menjalani hidup lebih baik daripada yang belum selesai kemandiriannya.



Kemandirian anak juga ternyata tidak bisa lepas dari peran stimulasi orangtua yang diberikan. Nah, salah satu stimulasinya bisa dengan  memberikan fasilitas  permainan yang menyenangkan.


Di bawah ini ada 6 permainan yang bisa melatih kemandirian anak pada tahapan usia balita, yaitu:

1. Permainan Petak Umpet
Permainan petak umpet ini, bisa melatih kemandirian saat anak di sekolah, agar dapat di tinggal bunda. 


Ketika balita anak masih takut kepada orang asing dan merasa tidak aman ketika berjauhan dengan bunda, ini  merupakan hambatan terbesar seorang anak untuk bisa mandiri saat tinggal di dalam kelas tanpa didampingi bunda. Maka bunda bisa melatih anak jauh dari bunda sedikit demi sedikit dan memastikan anak tetap aman meskipun jauh dari bunda.

Salah satu bentuk permainannya yaitu dengan main petak umpet. Bisa dimainkan seluruh anggota keluarga atau hanya berdua dengan bunda. Biasakanlah bermain petak umpet setiap hari, beri jeda waktu agak lama agar anak menemukan bunda. Tetapi jangan juga terlalu lama anak menunggu menemukan persembunyian bunda.


Dengan begitu, emosi anak akan terlatih jika sedikit demi sedikit berjauhan jarak dengan bunda. Pastikan anak merasa aman ketika berjauhan dengan bunda. Namun, ketika anak tetap tidak mau jauh dari bunda sampai usia sekolah, coba tanyakan dan cari tahu alasannya.

2. Permainan Mandi Bola Air
Permainan mandi bola air bisa melatih kemandirian anak agar anak dapat mandi sendiri. 


Ketika waktunya mandi, tawarkan permainan ini dengan syarat badan harus bersih. Ajarkan anak gosok gigi, pakai sabun mandi, dan pakai shampo anti pedih di mata. Semuanya harus dilakukan sendiri, sebagai syarat dari permainan. Waktu permainan cukup lama, sehingga luangkan cukup banyak waktu agar permainan ini lebih menyenangkan.

Langkah permainannya yaitu, setelah anak sudah menyelesaikan kegiatan gosok gigi, pakai sabun dan shampo. Maka permainan baru bisa di mulai dengan menaruh bola-bola di ember besar, kemudian anak dapat berendam di dalam ember penuh bola. Pastikan menggunakan air hangat ya!

Proses yang menyenangkan dalam belajar mandi sendiri, itulah poin pentingnya. bunda harus menghargai cara mandi anak, meskipun waktu pakai shampo hanya rambut bagian belakang atau hanya bagian perut yang di pakaikan sabun. Dukung hasil anak mandi sendiri lewat permainan. 


Berikan jempol ketika anak selesai membersihkan badan. Disarankan permainan mandi air ini dilakukan saat mandi sore hari saja.

3. Permainan Balap Pakaian
Permainan balap pakaian ini melatih kemandirian anak agar dapat memakai baju sendiri. Disesuaikan dengan anak disarankan usia 3+, persiapan permainan ini juga bisa disambung setelah permainan mandi bola air.


Sebelum melakukan permainan, bunda sebaiknya sudah menyiapkan keperluan pakaian anak yang sebelumnya sudah diajarkan cara menggunakan dari mulai celana dalam, kaos dalam, kaos dan celana pendek misalnya.

Langkah permainannya yaitu tentukan garis start untuk tempat berdiri anak. Jarak 3 meter dari garis start letakkan jenis pakaian secara urut. bunda bisa memberikan aba-aba “1,2,3. Ambil celana, mulai!” Sampai kelengkapan baju semua terpakai. Lebih asyik permainan ini dilakukan banyak anak, karena pada dasarnya anak suka kompetisi.

Membedakan jenis pakaian merupakan nilai plus dari permainan ini, selain anak dapat mandiri memakai baju. Sebagai pemula dalam memakai baju, sebaiknya pilih baju yang mudah di pakai. Hindari kancing, resleting atau bahan baju yang membuat anak kesusahan.

4. Permainan Lomba Makan
Permainan lomba makan ini melatih kemandirian anak untuk makan sendiri. Sebaiknya dilakukan saat awal masa MPASI dengan cara memberikan sendok kepada anak. Biarkan anak mengenal alat makan dan biasakan setiap momen makan kasih kesempatan agar anak juga memasukkan makanannya sendiri.

Pembiasaan makan sendiri itulah kuncinya, karena fitrah anak masa 6 bulan sudah memasuki tahap oral, dimana pengenalan makanan di mulai. Jika fase ini terputus, karena anak dilarang memasukkan makanannya sendiri, maka efeknya akan terjadi saat balita. Ketika balita nanti, ia tidak dapat merespon dengan baik saat belajar makan secara mandiri.

Langkah permainannya, dilakukan bersamaan dengan jadwal makan keluarga atau ‘snack time’. Usahakan,  menu makanan yang sama untuk acara permainan lomba makan. Persis seperti acara lomba makan kerupuk. Misalnya lomba makan melon, jadi bunda dan anak punya porsi yang sama untuk menghabiskan makanannya sendiri. bunda dimohon mengalah saat lomba ini di mulai.

5. Permainan Sapu Pembasmi
Permainan sapu pembasmi ini melatih kemandirian anak dalam membereskan mainannya. 


Sebelum permainan ini dimulai, sebaiknya bunda sudah mengajarkan cara membereskan mainan pada tempatnya. Sediakan boks sesuai jenis mainan dan beri area mainan di karpet sebagai contoh. Berikan waktu maksimal untuk selesai bermain.

Permainan ini dilakukan jika waktu bermain usai yang sudah disepakati bersama, ditandai dengan bunyi alarm. Waktunya bunda pegang sapu mulai menyapu lantai, semua jenis mainan yang berada di luar area permainan yaitu karpet akan terbuang di sapu. Simpan mainan yang terbuang, tahan sebentar sampai anak membereskan mainan yang berada di karpet.

Berikan waktu toleransi untuk membereskan. Setelah itu, mainan yang ditahan bisa dilepas. Jika anak mogok tidak mau membereskan, maka konsekuensinya mainan tahanan akan terbuang. Permainan ini dilakukan pada anak yang sudah siap memasuki masa sekolah. Tidak hanya bermain, tapi belajar tentang tanggung jawab menjaga mainannya.

6. Permainan Sandal Bilal
Permainan ini tergantung anak suka atau tidaknya bentuk sandal atau sepatu, maka usahakan anak memilih sendiri ketika akan memakainya. Naluri anak, ketika akan belajar hal baru, pasti muncul. Karena, itu termasuk fitrah belajar anak.

Ketika anak mulai memakai sandal atau sepatunya sendiri, coba bunda biarkan saja. Meskipun hasilnya masih ketuker-tuker. Bahkan, jika anak mencoba kaki kanan pakai sandal dan kaki kiri pakai sepatu. Tetap hargai hasilnya, bisa dikasih jempol dua. Permainan ini dapat dilakukan, ketika anak sudah tertarik untuk memakai sepatu atau sandalnya sendiri.

Ceritakan tentang sahabat Nabi, yaitu Bilal yang langkah sandalnya berada di surga. Setiap langkah anak yang pergi ke masjid, pasti akan dapat pahala. Memotivasi anak dengan cerita lebih menyenangkan.

Kuncinya untuk kemandirian anak ini, bunda harus sabar dan terus melatihnya. Jangan ada patokan anak usia sekian harus bisa mandiri.

Nikmati proses bermain dengan anak, suatu saat bunda pasti rindu akan rengekan si kecil yang tidak mau jauh dari bunda. Selamat bermain!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar