Sabtu, 23 Desember 2017

Evaluasi, Agar Lebih Baik di Level Nanti

Evalausi,  Untuk lebih baik

Impian saya dari dulu selalu sama. Ingin mengajar, berbisnis dan menulis dari rumah. Pemikiran saya sederhana,  dengan pendidikan  semakin tinggi harusnya waktu saya dengan keluarga semakin banyak, tetapi masih bisa berkontribusi walaupun dari rumah. Ternyata saya berkesempatan menjadi fasilitator di kelas Bunda Sayang Kalimantan, yang bisa dikerjakan dari rumah. Senang rasanya bisa sedikit berkontribusi. 

Dulu awal-awal memasuki level satu,  masyaallah saya terharu. Semua berkontribusi dengan semangat. Rasanya kelas selalu ramai hari-harinya. Korlan setiap hari konsisten memberikan laporan dengan detail,  bahkan kami punya group-group kecil untuk saling menyemangati. Semua semangat untuk mengerjakan T10, sekitar 83% mengerjakan tantangannya.


Memasuki level 2 ini ternyata beberapa mengalami penurunan, dari saya pribadi atau dari group pengurus kelas juga. Walaupun kalau dilihat dari kelas hampir tidak terlalu terlihat. Suasana masih cukup ramai untuk menjadi tempat diskusi,  cuma tidak terlalu hangat saja. Tapi ternyata cukup berdampak pada pengerjaan tantangan level 2 ini. Pada level ini,  yang mengerjakan T10 turun menjadi 68%. Namun ada peningkatan pada jumlah yang mendapatkan badge Outstanding Performance,  walaupun hanya 1 orang.

Evaluasi untuk saya, ada beberapa kemungkinan mengapa semangat untuk mengerjakan T10 menurun :

1. Laporan tantangan tidak diumumkan rutin di kelas,  walaupun link sudah diberikan. Dengan dilaporkan di kelas sepertinya memicu semangat yang belum mengerjakan sama sekali. Selain itu,  memang ada kesalahan teknis dari saya karena link realtime susah dibuka,  saya coba utak-atik.  Eeh ternyata malah harus membuat form baru dengan link sama.  Sejak itu,  membuka realtime menjadi kendala.

Catatan saya :
Untuk level selanjutnya,  saya harus menyemangati korlan bulan 3 untuk mengumumkan laporan tantangan setidaknya 2 hari sekali sebagai penyemangat.

2. Pada level 2 ini,  saya tidak rutin menyapa kelas setiap paginya. Menyapa kalau akan ada pengumuman atau ada beberapa yang akan disampaikan. Sedangkan pada level 1, ketua kelas rutin menyapa dengan hangat kelasnya. Sambil menanyakan kabar T10nya. Di situ saya juga akan masuk dan berduet untuk meramaikan kelas,  Qodarullah ketua kelas sedang kurang aktif karena ada masalah kesehatan.

Catatan saya :
Berusaha lebih aktif lagi menyapa,  terutama di pagi hari. Menanyakan kabar keluarga, kemudian T10nya. Jika ada, bisa kolaborasi dengan tim energizer.

3. Saya merasa kurang "pintar" menjawab pertanyaan di kelas. Terutama diskusi ringan harian ibu-ibu. Ilmunya masih jauuh kalau dibandingkan ibu-ibu di kelas yang hebat-hebat itu. Jadi kalau diskusi ringan begitu,  paling saya hanya komentar sedikit. Masih malu untuk memberikan saran.

Catatan saya :
Memperbanyak bacaan, baik digital atau buku. Terus latihan untuk memberikan komentar,  sedikit-sedikit dipupuk keberanian untuk berkomentar.

Terlepas dari semua permasalahan di atas, saya merasa banyak ilmu yang didapatkan dari mereka. Terutama ketika jum'at hangat, mengenal mereka lebih dekat dalam 30 menit. Saya merasa belum ada apa-apanya dalam pengalaman mengasuh, pengalaman kepahitan hidup, dan pengalaman ujian dibandingkan mereka.

Apapun itu, saya bersyukur bisa membersamai ibu-ibu yang hebat itu. Belajar bersama,  berdiskusi dan sharing pengalaman hidup juga. Alhamdulillah,  tak ada yang sia-sia dalam pertemuan. Selembar daun pun sudah ditentukan.

Terima kasih,  banyak mengajarkan kehidupan untuk saya.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar