Day 10, Puisi
Waktu itu
Inginnya aku merintih tertatih
Inginnya aku terhempas menjuntai
Lemah tak terpilah
Aku lelah
Melihat hidupku yang bersusah
Aku gusar
Dengan dunia yang tak bisa kuhindar
Rasanya tak ada yang berarti
Kecuali hari-hari yang sepi
Rasanya semua memilukan
Menyayat luka tak berkesudahan
Aku bagaikan pengemis mimpi
Mengais hari-hari dengan imajinasi
Tak kumengerti
Hanya celotehan tak berarti
Sejenak labuhannya menepiku
Menjejari jiwaku yang merapuh
Menggerogoti nadiku yang melepuh
Kini..
Tak ada lagi lembayung sepi
Yang menggelayut tak berperi
Adalah Sabdanya menyegarkan
Menghapus gusar dan kesedihan
Adalah ianya kuhadirkan
Terpatri selalu dalam ingatan
Karenanya aku mengerti
Karenanya aku menyadari
Aku manusia sejati
Yang harus kembali dalam keadaan suci
Kau telah melihatku sekarang
Tumbuh dan terus berkembang
Melewati gugusan-gugusan kesedihan
Juga goncangan ujian
Terima Kasih sahabat
Kau bisikan Sabdanya pelan
Hingga aku tersadar perlahan
Terima kasih 😘
Oleh : Yuli Yuliani
Pict. Source : Canva Edited
Tidak ada komentar:
Posting Komentar