Selasa, 09 Januari 2018

Membangkitkan Fitrah Seksualitas Anak #4

Review Materi Seksulitas Anak
Kelas : Bunda Sayang 1 Sulawesi 
Fasilitator : Rinrin Arian
Presenter : A. Nelly Umamah & Murni Usman
Tanggal : 8 Januari 2018
Pukul : 20.00 - 21.00 WITA

MATERI









TANYA JAWAB 

1. Bunda Rinrin
Nah ini ga sedikit sosok bpk tidak LDR tp seperti LDR. Apalg semakin jelas dgn adanya prosentase kl anak laki-laki butuh sosok maskulin 75%.  bgmn yg kl satu keluarga anaknya laki-laki semua dan tmpt tinggal jauh dari sanak keluarga.

Jawab : 
Banyak pihak-pihak yang bisa mengisi sosok maskulin tapi tidak menggantikan peran ayah. Misalnya guru, ustaz, tetangga... Bahkan seorang petugas parkir, pak polisi pun bisa menjadi panutan anak dalam meningkatkan sisi maskulinnya. 

Kl sy perhatikan anak yg LDR dan sosok ayah tidak tiap hari dilihat, akan gampang dekat dgn laki-laki dewasa. Misalnya di Alde, omnya yg datang kerumah, Alde lebih mau digendong omnya dibanding sama tantenya.

2. Bunda Ririn ARian :
Nah ini bisa ya digantikan oleh guru ngajinya kl anak yatim. Jd sbg ibu jg perlu mencari sosok maskulin yg baik seperti mencarikan guru ngaji tuk anak-anak nya ya. 

Kl seperti ini berarti pr sbg ibu mencari lingkungan tmpt tinggal yg baik ya ๐Ÿ‘๐Ÿป spy sosok maskulin yg didekati anak bisa memberikan contoh perbuatan baik.

Jawab :
Bunda Alde :
Iya bunrin, dan anak2 juga perlu diberi kegiatan yg merangsang maskulinx,  misalx taekwondo, memanah, dll

Selain itu, Ibu harus jadi wanita pertama hebat yang dikenang anak anak perempuannya dalam peran seksualitas keperempuanannya. Ibu pula orang pertama yang harus menjelaskan makna konsekuensi adanya rahim dan telur yang siap dibuahi bagi anak perempuan.

Karena pada fase ini anak laki2 harus didekatkan pada ayahnya dan anak perempuan harus dekat dengan ibunya.

Usia 0 - 2 tahun

Pada usia ini anak harus dekat dengan bundanya. Pendidikan tauhid pertama adalah menyusui anak sampai 2 tahun. Menyusui, bukan memberi asi. Langsung disusui tanpa pumping dan tanpa disambi pegang hp.

Usia 3 - 6 tahun

Pada usia ini anak harus dekat dengan kedua orang tuanya. Dekat dengan bundanya, juga dekat dengan ayahnya.  Perbanyak aktivitas bersama.

Usia 7 - 10 tahun

Pada usia ini dekatkan anak sesuai gendernya. Jika anak laki-laki, maka dekatkan dengan ayahnya. Ajak anak beraktifitas yang menonjolkan sisi ke-maskulin-annya. Nyuci motor, akrab dengan alat-alat pertukangan, dan lain-lain. Jika anak perempuan, maka dekatkan dengan bundanya. Libatkan anak dalam aktifitas yg menonjolkan ke-feminin-annya. Stop katering dan banyak utak atik di dapur bersama anak, melibatkan saat bersih-bersih rumah, menjahit, dan lain-lain.

Usia 11 - 14 tahun

Usia ini sudah masuk tahap pre aqil baligh akhir dan pada usia ini mulailah switch/ menukar kedekatan. Lintas gender. Jika anak laki-laki, maka dekatkan pada bundanya. Jika anak perempuan, maka dekatkan pada ayahnya.

Ada sebuah riset yang menunjukkan jika seorang anak perempuan tidak dekat dengan ayahnya pada fase ini maka data menunjukkan anak itu 6 kali lebih rentan akan ditiduri oleh laki-laki lain. Di sebuah artikel parenting, dulu saya juga menemukan hal senada. Jika tidak dekat dengan ayahnya, maka anak perempuan akan mudah terpikat dengan laki-laki yang menawarkan perhatian dan cinta meski hanya untuk kepuasan dan mengambil keuntungan semata.

Saat ada laki-laki yang memuji kecantikannya, mungkin ananda gak gampang silau karena ada ayahnya yang lebih sering memujinya. Kalau ada laki-laki yang memberikan hadiah, ananda tak akan gampang klepek-klepek karena ada ayahnya yang lebih dulu mencurahkan perhatian dan memberi hadiah.

Pada fase ini jika anak perempuan harus dekat dengan ayahnya, maka sebaliknya, anak laki-laki harus dekat dengan bundanya. Efek yang sangat mungkin muncul jika tahap ini terlewat, maka anak laki-laki punya potensi lebih besar untuk jadi suami yang kasar, playboy, dan tidak memahami perempuan.

Fase berikutnya setelah 14 tahun bagaimana? Sudah tuntas. Karena jumhur ulama sepakat usia 15 tahun adalah usia aqil baligh. Artinya anak kita sudah "bukan" anak kita lagi. Ia telah menjelma menjadi orang lain yang sepadan dengan kita

3. Bunda Tasya
Mungkin nggak sih, para bapak itu sebenarnya tidak Tau harus bersikap bagaimana pada anak2nya....karena.... Dulu dia juga nggak dekat sama bapaknya.

Jawab : 
Sebenarnya mungkin ayah tidak bisa 100% ada di rumah, namun pada saat sang ayah datang, maka romantisme anak dan ayah pasti akan terjalin sangat kuat dan apapun perkataan ayah akan didengar oleh anak


Dan Ayah harus jadi lelaki pertama yang dikenang anak-anak lelakinya dalam peran seksualitas kelelakiannya. Ayah pula yang menjelaskan pada anak lelakinya tata cara mandi wajib dan konsekuensi memiliki sperma bagi seorang lelaki.

Pernyataan  : 
Bunda Ririn
Sepertinya ini, sy liat anak itu dgn PD nya sandaran sama orang tak d kenal, tidur tiduran di kaki bpk bpk itu. Jd secara mandiri ya anak akan mencari sosok maskulin. 

Bunda Subaeda
Mgkn begitu bunda, anakku jg klo bpk nya tdk ada d rmh, biasa nempel ke Om nya

4. Bunda Subaeda
Apakah tetap hrs diceritakan walaupun anak-anak tdk bertanya? Atau menunggu mereka bertanya Bun?

Jawab : 
Kalo saya sih melihat kondisi bun. Ghaly baru berumur 7 tahun dan dalam fase ini, saya belum menceritakan swcara detail. pernah dia bertanya bagaimana dia bisa lahir? Apa itu plasenta? Bagaimana anak bayi bisa makan di perut. 

Ada masanya anak2 akan bertanya dan nyerempet2 tentang seksualitas. Apalagi dengan kondisi lingkungan yang sering berbicara kotor ๐Ÿ™ˆ๐Ÿ™ˆ

5. Bunda Ririn
Adakah video yg bagus tuk menerangkan ttg rahim? Biasanya kl dlm bentuk film anak anak suka nonton nya. 

Jawab : 
https://m.youtube.com/watch?v=M8vpZBuweZU



#Day4
#Tantangan10Hari
#Level11
#KuliahBunsayIIP
#FitrahSeksualitasAnak


Tidak ada komentar:

Posting Komentar