Sabtu, 20 Januari 2018

Membangun Peradaban Dari Dalam Rumah


***
Bagi seorang ibu yang terbiasa di rumah, rumah adalah tempat ternyaman untuk memulai semua aktifitas. Dari rumah ini, dunia para ibu tercipta. Keseharian bersama anak-anak tak pernah membuatnya bosan. 

Dari rumah kita inilah, sebuah bangunan peradaban di mulai. Sehingga rumah adalah pondasi bagi peradaban, dimana kita berdua bersama suami, diberi amanah sebagai pembangun peradaban melalui pendidikan anak-anak kita.

Karena anak adalah amanah, berarti kita diberikan kepercayaan oleh Nya bahwa kita bisa mendidik anak dengan baik. Jangan sampai kita menyia-nyiakan amanah yang telah diberikannya. Dengan amanah itulah, mendidik anak-anak haruslah sesuai dengan kehendak-Nya, bukan mencetaknya sesuai keinginan-keinginan kita. 


Sang Maha Pencipta menghadirkan kita di muka bumi ini sudah dilengkapi dengan “misi spesifiknya”, tugas kita memahami kehendak-Nya. Kemudian ketika kita dipertemukan dengan pasangan hidup kita untuk membentuk sebuah keluarga, tidak hanya sekedar untuk melanjutkan keturunan, atau hanya sekedar untuk menyempurnakan agama kita.

Lebih dari itu, kita bertemu dengan suami dan melahirkan anak-anak, adalah untuk lebih memahami apa sebenarnya “peran spesifik keluarga” kita di muka bumi ini. Hal ini yang kadang kita lupakan, meski sudah bertahun-tahun menikah.

Dari mana kita bisa memulai untuk membangun peradaban ini? 

Pertama temukan potensi unik kita dan suami, coba ingat-ingat mengapa dulu anda memilih “dia” menjadi suami anda? Apa yang membuat anda jatuh cinta padanya? Dan apakah sampai hari ini anda masih bangga terhadap suami anda?

Kedua, lihat diri kita, apa keunikan positif yang kita miliki? Mengapa Allah menciptakan kita di muka bumi ini? Sampai kita berjodoh dengan laki-laki yang sekarang menjadi suami kita? Apa pesan rahasia Allah terhadap diri kita di muka bumi ini?

Ketiga, lihat anak-anak kita, mereka anak-anak luar biasa. Mengapa rahim kita yang dipilih untuk tempat bertumbuhnya janin anak-anak hebat yang sekarang ada bersama kita? Mengapa kita yang dipercaya untuk menerima amanah anak-anak ini? Punya misi spesifik apa Allah kepada keluarga kita, sehingga menghadirkan anak-anak ini di dalam rumah kita?

Keempat, lihat lingkungan dimana kita hidup saat ini. Mengapa kita bisa bertahan hidup dengan kondisi alam dimana tempat kita tinggal saat ini? Mengapa Allah menempatkan keluarga kita di sini? Mengapa keluarga kita didekatkan dengan komunitas-komunitas yang berada di sekeliling kita saat ini?

Empat pertanyaan di atas, apabila terjawab akan membuat anda dan suami memiliki “misi pernikahan” sehingga membuat kita layak mempertahankan keberadaan keluarga kita di muka bumi ini.

Yuk, bunda dan ayahanda. Kita bangun peradaban Islam dimulai dari mengislamkan keluarga kita sendiri. Jika semua keluarga mempunyai visi misi peradaban,  maka secara otomatis masyarakat peradaban pun akan tercipta. 

Semangat pagi ✊

Klaim : Materi ini dipelajari di matrikulasi IIP.

#sarapankata
#KMOIndonesia
#KMObatch12
#Day6

Tidak ada komentar:

Posting Komentar