Selasa, 24 April 2018

Aku Tahu Asal Usul Kota Surabaya

Sumber: Surabaya.go.id

Suasana di taman kota sangat nyaman. Pohon rindang  dan bunga-bunga kecil serta udara yang sepoi-sepoi menambah asri taman ini. Teman-teman Edukasi sedang asyik bercerita dengan kak Vivi. Mereka duduk melingkar mengelilingi kak Vivi.

“Adik-adik tahu asal mulanya kota Surabaya?” Kak Vivi mengedarkan pandangannya ke teman-teman kecilnya yang duduk melingkarinya.

“Belum tahu, Kak?” kompak teman-teman Edukasi menjawab pertanyaan kak Vivi.

“Kalau begitu, kakak akan mendongeng tentang asal mula kota Surabaya. Disimak baik-baik ya!” Kak Vivi tersenyum dan memulai dongengnya.

“Pada zaman dahulu, di sebuah lautan dekat hulu sungai. Hiduplah dua hewan buas yang sama-sama kuat tetapi  angkuh dan tidak mau mengalah satu sama lainnya. Kedua hewan tersebut adalah Sura seekor Ikan Hiu dan Baya seekor Buaya. Mereka sering berkelahi untuk memperebutkan makanan mereka.

Karena keduanya sama-sama kuat, ganas dan sama-sama cerdik, maka perkelahianpun berlangsung sangat lama. Tidak ada yang kalah dan tidak ada yang memang.

"Aku sudah bosan terus-terusan berkelahi, Baya," kata Sura.

"Aku juga, Sura. Apa yang bisa kita lakukan agar kita tidak lagi berkelahi?" tanya Baya.

"Sebaiknya kita membagi daerah kekuasaan ini menjadi dua bagiam. Aku berkuasa di dalam air dan mencari mangsa di dalam air, sedangkan kamu berkuasa di daratan dan mangsamu yang berada di daratan.” Sura memberikan usul.

"Baiklah, aku setujui idemu itu!" Seru Baya.

Akhirnya, keduanya sepakat tentang perjanjian pembagian wilayah kekuasaan. Dengan perjanjian tersebut, maka kedua hewan itu tidak pernah berkelahi lagi. Keduanya sepakat untuk berdamai, dan saling menghormati kekuasaannya masing-masing.

Tetapi pada suatu hari, Sura kangen untuk mencari mangsa di sungai. Maka ia pun melakukannya dengan sembunyi-sembunyi agar Baya tidak mengetahuinya. Pada awalnya memang hal ini tidak ketahuan. Tetapi pada suatu hari, ternyata Baya memergoki perbuatan Sura tersebut. Tentu saja ha ini membuat Baya menjadi sangat marah karena Sura melanggar janjinya.

Karena Sura telah melanggar perjanjian, hal ini mengakibatkan pertarungan yang sangat sengit antara kedua hewan tersebut. Mereka saling menggigit, menerkam dan memukul.

Dalam pertarungan dahsyat ini, Baya mendapat gigitan Sura di pangkal ekornya sebelah kanan, sehingga ekornya itu terpaksa selalu membengkok ke kiri.Sementara itu, Sura juga ternyata tergigit ekornya hingga hampir putus, sehingga Sura kembali ke lautan dengan kesakitan.” Kak Vivi terdiam sebentar.

“Nah teman-teman, tempat yang menjadi pertarungan Sura dan Baya itu dikenal menjadi Surabaya. Sehingga sampai saat ini, lambang Surabaya itu adalah Ikan Hiu dan Buaya.”

“Pesan moral dari Cerita Rakyat Jawa Timur: Asal Usul Kota Surabaya ini adalah janganlah kita menyelesaikan masalah dengan cara kekerasan, karena merugikan diri kita sendiri dan orang lain.”

“Terima kasih sudah mendengarkan dongengnya ya, Adik-adik. Assalamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakatuhu.” Kak Vivi menutup kelas dongeng hari itu dengan salam.

#30DEM
#30daysemakmendongeng
#day29

Tidak ada komentar:

Posting Komentar