Daniya dan Afkar serta ayah bunda sedang menikmati bulan purnama di luar villa mereka. Mereka duduk berselonjor di kursi malas. Di depan mereka, cahaya purnama memantul dari danau yang luas terhampar di depan villa.
“Bunda, cantik sekali bulannya ya. Teh Iya mau pergi ke sana. De Afkar mau ikut nggak?” Daniya menoleh ke arah adiknya yang terlihat sudah mengantuk dan bunda sedang mengelus-elus punggung Afkar.
“Afkar sudah ngantuk, Teh. Ayo, Sayang baca doa dulu sebelum bobo.” Bunda pun menidurkan Afkar di sebelah bunda.
“Ayah ayo cerita perjalan ke bulan. Teh Iya mau ke sana.” Daniya melirik ayah di sebelahnya.
“Baiklah, dengarkan cerita ayah ya.” Ayah mengelus-elus punggung Daniya.
***
“Suatu malam di kota Edu, Domdom si Domba dan Surili si Kera sedang asyik melihat bintang-bintang bertaburan di langit malam. Tiba-tiba datanglah pesawat angkasa turun di depan mereka.
“Teman-teman, ayo ikut kami melihat bulan di atas sana! Kalian pasti suka.” Seorang makhluk kecil keluar dari pesawat berbentuk segitiga itu bersama seorang makhluk kecil lainnya.
“Asyik, ternyata kalian datang juga. Kami kira kalian tak akan datang.” Domdom bersorak kegirangan. Tralala dan Trilili yang ditunggunya telah datang.
Kedua hewan itu pun masuk ke dalam pesawat angkasa, mengikuti kedua makhluk kecil yang akan membawanya berjalan-jalan luar angkasa.
“Gunakan baju ini ya, di bulan sana tidak ada oksigen.” Tralala memberikan baju astronot pada kedua hewan itu.
“Jangan lupa, pasang sabuk pengamannya juga. Dalam hitungan 5 kita akan berangkat.” Trilili mengingatkan Domdom dan Surili.
Dalam hitungan lima, pesawat mereka telah melesat menembus malam yang pekat menuju bulan.
---
Akhirnya mereka sampai di bulan.
“Kita keluar ya. Pakai baju yang tahan panas ini, karena di luar sedang panas. Kalau siang seperti ini, suhunya bisa mencapai 100° Celcius.” Tralala menjelaskan keadaan di bulan.
“Eh, ini jangan lupa dipakai. Alat kita berkomunikasi. Di sini gda udara, jadi suara kita tidak terdengar.” Trilili menyerahkan alat kecil semacam headset.
Setelah semua siap, mereka keluar dengan gembira.Domdom dan Surliri terkagum-kagum dengan pemandangan di depannya.
“Wah, kita sampai juga di bulan. Banyak lubang-lubang ya di sini?” Surili terkesima melihat kawah bulan di depannya.
“Itu kawah, Surili.” Domdom melirik ke arah Surili.
“ Kok banyak kawah ya di sini?” Domdom melihat ke arah Tralala dan Trilili.
“Banyak meteor jatuh ke bulan, Dom. Kan Atmosfer bulan sangat tipis.” Tralala yang menjelaskan.
“Seruuu ... Aku bisa loncat lebih tinggi di sini.” Surili melompat-lompat kegirangan.
Semua bergembira. Tak lupa mereka pun berfoto bersama.
Setelah puas berfoto, mereka pun kembali lagi ke Bumi dengan aman dan selamat.
“Terima kasih ya, Tralala dan Trilili. Petualangan ke bulan hari ini sangat menyenangkan.” Domdom dan Surili melambaikan tangannya ketika pesawat angkasa itu melesat jauh meninggalkan Bumi.
***
“Wah, seru ya, Yah petualangan Domdom dan Surili. Terima kasih Ayah, teh Iya tidur dulu ya.” Daniya pun terlelap setelah membaca doa mau tidur.
#30DEM
#30daysemakmendongeng
#day26
#30daysemakmendongeng
#day26
Tidak ada komentar:
Posting Komentar