—Republika penerbit TERE LIYE……….
Buku yang lumayan tebal dengan jumlah 38
bab dengan jumlah halaman 425 halaman. Membaca buku ini akan menjadikan nuansa
yang berbeda dalam hidupmu. Ketika kau masih kadang bertanya hidup ini mengapa
dan mengapa begitu?..novel ini memberikan sedikit gambaran, yang sebenarnya
tidak kita ketahui, dan Allah dengan segala pengetahuannya menjadikan hidup
kita “sepantasnya”. Kehidupan ini tidak sia-sia. Besar kecil, semua berarti.
“kalau urusan kecil saja sudah
ditentukan, bagaimana mungkin urusan manusia yang besar luput dari
ketentuan,,,,bagi binatang, tumbuh-tumbuhan, dan benda-benda mati kehidupan
adalah sebab akibat. Mereka hanya menjalani hukum alam yang sudah ditentukan.
Setandan buah pisang masak menguning setelah sekian hari. Setangkai bunga
melati jatuh layu setelah sekian hari, seekor buaya ditentukan jenis kelaminnya
berdasarkan hangat dinginnya suhu induk mengerami…tidak ada yang melanggar
aturan main ini. Tidak ada buah pisang yang masak lebih cepat. Bunga melati
yang layu lebih lama. Atau anak buaya yang menjadi pejantan padahal suhu udara
induk mengeraminya memastikannya menjadi betina. Hokum alam. Sebab akibat.
“bagi manusia, hidup ini juga sebab
akibat juga. Bedanya, bagi manusia sebab akibat itu membentuk peta dengan
ukuran raksasa. Kehidupanmu menyebabkan perubahan pada garis kehidupan orang
lain, kehidupan orang lain mengakibatkan kehidupan orang lainnya lagi, kemudian
entah siklus yang keberapa, kembali lagi ke garis kehidupanmu…..sungguh kalau
kulukiskan peta itu, maka ia bagai bola raksasa dengan benang jutaan warna yang
saling melilit, saling menjalin, lingkar melingkar indah. Sungguh indah, sama
sekali tidak rumit……”
“sejatinya, dengan mengerti bahwa setiap
potongan hidup ini penting, maka seseorang tidak akan banyak bertanya mengapa kita begini dan begitu.....
Betapa hebatnya penjelasan sebab-akibat
seharusnya bisa menuntun seseorang untuk selalu berbuat baik…”
“Ray, itulah mengapa tidak semua orang
mengerti apa sebab akibat kehidupannya. Dengan tidak tahu, maka mereka yang
menyadari kalau tidak ada yang sia-sia dalam kehidupan akan selalu berbuat
baik. Setiap keputusan yang akan mereka ambil, setiap kenyataan yang harus
mereka hadapi, kejadian-kejadian yang menyakitkan, kejadian-kejadian yang
menyenangkan, itu semua akan mereka sadari. Sebagai bagian dari siklus bola
raksasa yang indah, yang akan menjadi sebab akibat bagi orang lain. Dia akan
selalu berharap perbuatannya berakibat baik ke orang lain…sekecil apapun itu,
setiap perbuatan kita memiliki sebab akibat……”
“siklus sebab akibat itu sudah
ditentukan. Tidak ada yang bisa mengubahnya. Kecuali satu, kebaikan: kebaikan bisa merubah takdir…betapa banyak kebaikan yang
kau lakukan tanpa sengaja telah merubah siklus sebab akibat milikmu. Apalagi
kebaikan yang memang dilakukan dengan sengaja..!
“Ray, kecil besarnya nilai sebuah
perbuatan, langit yang menentukan, kecil besarnya pengaruh bagi orang, langit
juga yang menentukan. Bukan berdasarkan ukuran manusia yang amat keterlaluan
mencintai dunia ini…
kata-kata itu lah...yang aku kutip, sebagai bagian yang sangat menginspirasi...:)
Dalam novel ini, digambarkan seorang ray,
yang selalu bertanya tentang kehidupannya. Ada lima pertanyaan yang selalu
menggantung dalam benaknya. Ray dibimbing oleh “seseorang yang selalu tersenyum”
kembali ke masa lalu untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan itu. Ah begitu
menyesal Ray mengetahui semuanya. Ia bahkan tidak pernah tahu, kehidupan yang
diluar dirinya dan justru kehidupan itu ternyata begitu adil dan sungguh
kehilangan itu bukanlah kehilangan, tetapi mencukupkan kehidupan dalam tujuan
akhir.
Bab 1 aku rinnai, 2 aku rehan, 3 aku
pasien, 4 aku diar, 5 aku terminal kota, 6 aku bayi yang selamat, 7 aku penjudi
ulung, 8 aku pertanyaan pertama, 9 aku tasbih yang rusak, 10 aku arab tua tak
berguna, 11 aku rumah singgah, 12 aku perkelahian-perkelahian, 13 aku kapak
bermata satu, 14 aku kereta listrik, 15 aku pertanyaan kedua, 16 aku berlian
seribu karat, 17 aku sepotong Koran tua, 18 aku pencurian yang hebat, 19 aku
plee, 20 aku ayah bunda, 21 aku eksekusi mati, 22 aku gerbong makan, 23 aku
cinta pertama, 24 aku pudding pisang, 25 aku pesta kembang api, 26 aku
pernikahan, 27 aku anak-anak surge, 28 aku lomba busana oriental, 29 aku
pertanyaan ketiga, 30 aku seribu rembulan, 31 aku mister liem, 32 aku anggrek
putih dari timur, 33 aku pertanyaan keempat, 34 aku dua pemahat, 35 aku suami
istri koh-ceu,36 aku enam tahun penghabisan, 37 aku pertanyaan kelima, 38 aku
rembulan di wajahmu.
Pertanyaan yang diajukan oleh Ray
sepanjang hidupnya:
1. Apakah
kami memang tidak pernah memiliki kesempatan untuk memilih saat akan
dilahirkan?kenpa harus di panti itu?.....
“setiap
orang selalu mendapatkan kesempatan untuk itu, untuk kesempatan untuk kembali….
…tidak
banyak yang tahu apa sebab akibat dari setiap keputusan hidup yang diambilnya.
Apa sebab akibat dari kehidupannya yang mungkin dia pikir selama ini
biasa-biasa saja, tidak berguna, atau menyakitkan malah…
2. Apakah
hidup ini adil?
Kehidupan
ini selalu adil. Keadilan langit mengambil berbagai bentuk. Meski tidak semua
bentuk kita kenali. Waktu itu kau sering bertanya mengapa tuhan memudahkan
jalan bagi orang-orang jahat? Mengapa tuhan justru mengambil kebahagiaan dari
orang-orang baik? Itulah bentuk keadilan langit yang tidak akan pernah kita
pahami secara sempurna. Beribu wajahnya. Berjuta bentuknya. Hanya satu cara
untuk berkenalan dengan bentuk-bentuk ini. selalulah berprasangka baik.
Pembalasan
di dunia hanya sepotong kecil dari keadilan langit. Ada cara lain bagi tuhan
untuk membuat timbangan keadilan itu berjalan baik. Kau dan sebagian besar
orang di muka bumi boleh jadi mengingkarinya, tetapi itu nyata. Pembalasan hari
akhir itu nyata.
3. Kenapa
langit tega sekali mengambil istrinya. Kenapa takdir menyakitkan itu harus
terjadi?
Orang-orang
dalam hidup sudah seharusnya memiliki tujuan. Yang dengan menyelesaikan tujuan
itu maka dia akan tersenyum saat menjemput maut. Orang-orang yang memiliki
tujuan hidup, tidak akan pernah bertanya soal kesedihan yang menyakitkan.
Baginya semua kesedihan yang dialaminya adalah tempaan, harga tujuan
tersebut……….
4. Kenapa setelah sejauh ini, tetap merasa kosong, hampa?
Orang-orang
yang terus merasa hidupnya kurang, tidak akan pernah merasa puas. Tapi
orang-orang bijak, orang-orang yang berhasil menghaluskan hatinya secemerlang
mungkin, membuat hatinya bagai cermin, maka dia bisa merasakan kebahagiaan
melebihi orang terkaya sekali pun.
5. Kenapa
kau harus mengalami sakit berkepanjangan? Kenapa takdir sakit itu
mengungkungmu? Ada
satu janji tuhan. Janji tuhan yang sungguh hebat, yang nilainya beribu kali tak
terhingga dibandingkan menatap rembulan ciptaanNya. Tahukah kau? Itulah janji
menatap wajahNya. Menatap wajah tuhan. Tapa tabir, tanpa pembatas…..saat itu
terjadi maka sungguh seluruh rembulan di semesta alam tenggelam tiada artinya.
Sungguh seluruh pesona dunia akan layu. Percayalah selalu atas janji itu, maka hidup kita setiap hari terasa indah…
“..itu nasihat terakhir
dari si wajah menyenangkan untuk Ray….”
Semua pertanyaannya pada akhirnya
terjawab dibagian kisah per kisah Ray. Pada akhirnya hidupnya adil dan Allah
dengan kuasanya merangkai kehidupan ini, pasti yang terbaik untuk hambaNya.
Tidak perlu lagi risau dan berandai-andai untuk hidup menjadi orang lain.
Selalu berikan yang terbaik. Karena itu akan kembali lagi padamu. Pada
kehidupanmu.
Selamat…tere liye menyadarkan banyak hal…
Mulai hari ini, dan selanjutnya…harus
memandang kehidupan ini dengan sisi yang positif, karena tanpa kita tahu,
semuanya memberikan keadilan untuk hidup kita, semua sudah ditakdirkan dan
hidup kita pun mempengaruhi kehidupan orang lain. Bahkan hal kecil.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar