Senin, 31 Desember 2012

--Rembulan Tenggelam Di wajahmu.


—Republika penerbit TERE LIYE……….

Buku yang lumayan tebal dengan jumlah 38 bab dengan jumlah halaman 425 halaman. Membaca buku ini akan menjadikan nuansa yang berbeda dalam hidupmu. Ketika kau masih kadang bertanya hidup ini mengapa dan mengapa begitu?..novel ini memberikan sedikit gambaran, yang sebenarnya tidak kita ketahui, dan Allah dengan segala pengetahuannya menjadikan hidup kita “sepantasnya”. Kehidupan ini tidak sia-sia. Besar kecil, semua berarti.

“kalau urusan kecil saja sudah ditentukan, bagaimana mungkin urusan manusia yang besar luput dari ketentuan,,,,bagi binatang, tumbuh-tumbuhan, dan benda-benda mati kehidupan adalah sebab akibat. Mereka hanya menjalani hukum alam yang sudah ditentukan. Setandan buah pisang masak menguning setelah sekian hari. Setangkai bunga melati jatuh layu setelah sekian hari, seekor buaya ditentukan jenis kelaminnya berdasarkan hangat dinginnya suhu induk mengerami…tidak ada yang melanggar aturan main ini. Tidak ada buah pisang yang masak lebih cepat. Bunga melati yang layu lebih lama. Atau anak buaya yang menjadi pejantan padahal suhu udara induk mengeraminya memastikannya menjadi betina. Hokum alam. Sebab akibat.

“bagi manusia, hidup ini juga sebab akibat juga. Bedanya, bagi manusia sebab akibat itu membentuk peta dengan ukuran raksasa. Kehidupanmu menyebabkan perubahan pada garis kehidupan orang lain, kehidupan orang lain mengakibatkan kehidupan orang lainnya lagi, kemudian entah siklus yang keberapa, kembali lagi ke garis kehidupanmu…..sungguh kalau kulukiskan peta itu, maka ia bagai bola raksasa dengan benang jutaan warna yang saling melilit, saling menjalin, lingkar melingkar indah. Sungguh indah, sama sekali tidak rumit……”

“sejatinya, dengan mengerti bahwa setiap potongan hidup ini penting, maka seseorang tidak akan banyak bertanya mengapa kita begini dan begitu.....

Betapa hebatnya penjelasan sebab-akibat seharusnya bisa menuntun seseorang untuk selalu berbuat baik…”

“Ray, itulah mengapa tidak semua orang mengerti apa sebab akibat kehidupannya. Dengan tidak tahu, maka mereka yang menyadari kalau tidak ada yang sia-sia dalam kehidupan akan selalu berbuat baik. Setiap keputusan yang akan mereka ambil, setiap kenyataan yang harus mereka hadapi, kejadian-kejadian yang menyakitkan, kejadian-kejadian yang menyenangkan, itu semua akan mereka sadari. Sebagai bagian dari siklus bola raksasa yang indah, yang akan menjadi sebab akibat bagi orang lain. Dia akan selalu berharap perbuatannya berakibat baik ke orang lain…sekecil apapun itu, setiap perbuatan kita memiliki sebab akibat……”

“siklus sebab akibat itu sudah ditentukan. Tidak ada yang bisa mengubahnya. Kecuali satu, kebaikan: kebaikan bisa merubah takdir…betapa banyak kebaikan yang kau lakukan tanpa sengaja telah merubah siklus sebab akibat milikmu. Apalagi kebaikan yang memang dilakukan dengan sengaja..!

“Ray, kecil besarnya nilai sebuah perbuatan, langit yang menentukan, kecil besarnya pengaruh bagi orang, langit juga yang menentukan. Bukan berdasarkan ukuran manusia yang amat keterlaluan mencintai dunia ini…

kata-kata itu lah...yang aku kutip, sebagai bagian yang sangat menginspirasi...:)

Dalam novel ini, digambarkan seorang ray, yang selalu bertanya tentang kehidupannya. Ada lima pertanyaan yang selalu menggantung dalam benaknya. Ray dibimbing oleh “seseorang yang selalu tersenyum” kembali ke masa lalu untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan itu. Ah begitu menyesal Ray mengetahui semuanya. Ia bahkan tidak pernah tahu, kehidupan yang diluar dirinya dan justru kehidupan itu ternyata begitu adil dan sungguh kehilangan itu bukanlah kehilangan, tetapi mencukupkan kehidupan dalam tujuan akhir.  

Bab 1 aku rinnai, 2 aku rehan, 3 aku pasien, 4 aku diar, 5 aku terminal kota, 6 aku bayi yang selamat, 7 aku penjudi ulung, 8 aku pertanyaan pertama, 9 aku tasbih yang rusak, 10 aku arab tua tak berguna, 11 aku rumah singgah, 12 aku perkelahian-perkelahian, 13 aku kapak bermata satu, 14 aku kereta listrik, 15 aku pertanyaan kedua, 16 aku berlian seribu karat, 17 aku sepotong Koran tua, 18 aku pencurian yang hebat, 19 aku plee, 20 aku ayah bunda, 21 aku eksekusi mati, 22 aku gerbong makan, 23 aku cinta pertama, 24 aku pudding pisang, 25 aku pesta kembang api, 26 aku pernikahan, 27 aku anak-anak surge, 28 aku lomba busana oriental, 29 aku pertanyaan ketiga, 30 aku seribu rembulan, 31 aku mister liem, 32 aku anggrek putih dari timur, 33 aku pertanyaan keempat, 34 aku dua pemahat, 35 aku suami istri koh-ceu,36 aku enam tahun penghabisan, 37 aku pertanyaan kelima, 38 aku rembulan di wajahmu.

Pertanyaan yang diajukan oleh Ray sepanjang hidupnya:
1.      Apakah kami memang tidak pernah memiliki kesempatan untuk memilih saat akan dilahirkan?kenpa harus di panti itu?.....
“setiap orang selalu mendapatkan kesempatan untuk itu, untuk kesempatan untuk kembali….
…tidak banyak yang tahu apa sebab akibat dari setiap keputusan hidup yang diambilnya. Apa sebab akibat dari kehidupannya yang mungkin dia pikir selama ini biasa-biasa saja, tidak berguna, atau menyakitkan malah…
2.      Apakah hidup ini adil?
Kehidupan ini selalu adil. Keadilan langit mengambil berbagai bentuk. Meski tidak semua bentuk kita kenali. Waktu itu kau sering bertanya mengapa tuhan memudahkan jalan bagi orang-orang jahat? Mengapa tuhan justru mengambil kebahagiaan dari orang-orang baik? Itulah bentuk keadilan langit yang tidak akan pernah kita pahami secara sempurna. Beribu wajahnya. Berjuta bentuknya. Hanya satu cara untuk berkenalan dengan bentuk-bentuk ini. selalulah berprasangka baik.
Pembalasan di dunia hanya sepotong kecil dari keadilan langit. Ada cara lain bagi tuhan untuk membuat timbangan keadilan itu berjalan baik. Kau dan sebagian besar orang di muka bumi boleh jadi mengingkarinya, tetapi itu nyata. Pembalasan hari akhir itu nyata.
3.      Kenapa langit tega sekali mengambil istrinya. Kenapa takdir menyakitkan itu harus terjadi?
Orang-orang dalam hidup sudah seharusnya memiliki tujuan. Yang dengan menyelesaikan tujuan itu maka dia akan tersenyum saat menjemput maut. Orang-orang yang memiliki tujuan hidup, tidak akan pernah bertanya soal kesedihan yang menyakitkan. Baginya semua kesedihan yang dialaminya adalah tempaan, harga tujuan tersebut……….
4.      Kenapa setelah sejauh ini, tetap merasa kosong, hampa?
Orang-orang yang terus merasa hidupnya kurang, tidak akan pernah merasa puas. Tapi orang-orang bijak, orang-orang yang berhasil menghaluskan hatinya secemerlang mungkin, membuat hatinya bagai cermin, maka dia bisa merasakan kebahagiaan melebihi orang terkaya sekali pun.
5.  Kenapa kau harus mengalami sakit berkepanjangan? Kenapa takdir sakit itu mengungkungmu?          Ada satu janji tuhan. Janji tuhan yang sungguh hebat, yang nilainya beribu kali tak terhingga dibandingkan menatap rembulan ciptaanNya. Tahukah kau? Itulah janji menatap wajahNya. Menatap wajah tuhan. Tapa tabir, tanpa pembatas…..saat itu terjadi maka sungguh seluruh rembulan di semesta alam tenggelam tiada artinya. Sungguh seluruh pesona dunia akan layu. Percayalah selalu atas janji itu, maka hidup kita setiap hari terasa indah…

      “..itu nasihat terakhir dari si wajah menyenangkan untuk Ray….”

Semua pertanyaannya pada akhirnya terjawab dibagian kisah per kisah Ray. Pada akhirnya hidupnya adil dan Allah dengan kuasanya merangkai kehidupan ini, pasti yang terbaik untuk hambaNya. Tidak perlu lagi risau dan berandai-andai untuk hidup menjadi orang lain. Selalu berikan yang terbaik. Karena itu akan kembali lagi padamu. Pada kehidupanmu.

Selamat…tere liye menyadarkan banyak hal…
Mulai hari ini, dan selanjutnya…harus memandang kehidupan ini dengan sisi yang positif, karena tanpa kita tahu, semuanya memberikan keadilan untuk hidup kita, semua sudah ditakdirkan dan hidup kita pun mempengaruhi kehidupan orang lain. Bahkan hal kecil.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar