Suatu hari petani pergi ke kebunnya. Ia melihat kebun timunya sudah berantakan. Ada beberapa bekas timun yang tercecer di kebun.
Pak petani merasa kesal, mengapa hewan itu merusak kebunnya. Padahal kalau mau, mengapa hewan itu tidak meminta saja. Pak petani tidak pelit. Begitulah hati pak tani bergumam.
Keesokan harinya untuk menjebak hewan apa yang makan mentimunnya, pak tani menyiapkan orang2an sawah yang dikasih perekat kuat.
Malam hari, si kancil datang mau makan mentimun. Beberapa mentimun ia ambil dan makan. Tetapi, ia tidak merusak kebun mentimunnya. Baru beberpa biji makan mentimun, ia melihat orang2an sawah di sana. Hemm buat apa orang2an sawah ini. Aku nggak takut katanya sambil memukulnya. Eeh ternyata tangannya nggak bisa diambil lagi karena lengket.
Besoknya pak tani datang ke kebunnya. Ooh ini dia toh mahluk pemakan timunku. Akhirnya kamu tertangkap. Biar aku bawa pulang kau ke rumah untuk dijadikan gulai.
Dibawalah kancil ke rumah pak tani, dan dikurungnya di kurumgan ayam ditahan batu besar di atasnya.
Sementara pak tani ke pasar membeli bumbu. Ada anjing melihat kancil di kurung. Ia bertanya kenapa kancil di kurung. Kancil menjawab bahwa ia akan diberi hadiah, makanya pak tani sedang ke pasar.
Mendengar itu, si anjing mau menukar posisi kancil. Kancil pun selamat.
 |
#Day9
#Tantangan10Hari
#Level10
#KuliahBunsayIIP
#GrabYourImagination
Tidak ada komentar:
Posting Komentar