Refleksi Diri |
Aku tergantung di ruang tamu di sebuah rumah kecil yang cukup nyaman di sudut jalan. Dari tadi aku sedang memperhatikan gadis yang sedang berdiri di tepat di depanku.
Ada yang aneh dariku. Aku merasa buram, pantulan bayangan pun tak sempurna terlihat. Kulihat bayangan gadis yang berdiri di depanku sangat aneh. Terlihat noda menempel di sana-sini. Hitam wajahnya dengan guratan luka di hidungnya. Senyumnya terlihat menyeringai seperti ingin menerkamku. Gadis jelek, pikirku. Mengapa ia berdiri menatapku begitu? Sorot matanya mengejekku, tatapannya menghina.
Kulihat gadis itu meraih lap dan menyemprotku dengan cairan warna biru, bertuliskan cairan pembersih. Digosok-gosokkannya cairan itu menggunakan lap yang dipegangnya. Lumayan perih dan gatal rasanya. Aku ingin berteriak untuk menghentikan aksinya itu. Tetapi tenggorokanku tercekat, tak ada kata yang bisa keluar sedikit pun. Akhirnya aku pasrah saja, sementara si gadis terus menyelesaikan kegiatannya itu.
Secara perlahan kotoran yang menempel di cerminku hilang. Rasanya ada yang berbeda. Aku merasa lebih ringan.
"Cling"..
Aku melihat seorang gadis cantik berdiri di depanku. Pandanganku padanya berubah. Aneh, ia terlihat tak semenyeramkan tadi. Wajahnya terlihat semringah tersenyum padaku, senyum terindah hari ini. Ah kau sudah berubah gadis! Gadis cantik yang menyenangkan.
***
Cermin itu tak menyadarinya, bukan gadis itu yang berubah. Tetapi dirinya yang telah bersih, bisa memantulkan bayangan sesuai aslinya.
***
Begitulah teman, sejatinya cermin bisa memantulkan bayangannya sesuai aslinya, jika cermin yang digunakan adalah cermin yang bersih.
Begitupun hidup kita, hati ibarat cermin dalam diri kita. Hati adalah refleksi dari si empunya hatinya. Setiap perilaku yang terlihat dari mata kita, merupakan cerminan dari hati kita. Saat hati kita bersih, maka tindakan yang bernilai kebaikan lah yang akan terlihat, saat hati kita ternoda, keburukan lah yang akan terlihat di mata kita.
Seseorang yang ada dalam hatinya keburukan, maka keburukannya ini akan menjelma pada setiap orang yang dilihatnya. Sebab, yang dia lihat ini adalah gambaran yang ada pada dirinya sendiri.
Begitu pula orang yang ada kebaikan dalam hatinya, ia akan mampu melihat kebaikan pada orang yang dilihatnya, maka akan baik pula pikirannya, dan hidupnya ini akan dipenuhi kebaikan-kebaikan yang terpantul padanya.
Jadi, kalau selama ini kita masih melihat sisi "gelap" di sekitar kita. Bisa jadi bukan mereka yang "gelap", tapi hati kita yang buram. Mungkin kita harus berintrospeksi diri sejenak, sebelum akhirnya bisa melihat kebaikan-kebaikan orang lain pada kita.
Ayo, semangat berintrospeksi diri teman!
Oleh : Yuli Yuliani
Sumber Foto : Google
#ILONA
#30DWC
#ILONA
#30DWC
Tidak ada komentar:
Posting Komentar