Jumat, 26 Januari 2018

Bagaimana Melatih Kemandirian Anak?

Anak Mandiri? Harus! 



    Bicara tentang kemandiran anak, saya seperti mengorek masa lalu. Jujur, saya merasa kurang mandiri dalam banyak hal sampai saat ini. Entahlah,  saya tidak pernah menyalahkan masa lalu, karena dibalik ketidakmandirian saya, ada Allah yang selalu mengirim seseorang untuk "menemani" ketakutan-ketakutan atas ketidakmandirian ini. Tetapi, jika boleh meminta,  saya pun ingin bisa mandiri mengerjakan banyak hal. Saat ini,  terus belajar adalah cara saya untuk meningkatkan kemandirian saya yang mungkin sempat tertinggal. 
   Karena hal inilah, saya sangat excited ketika ada materi kemandirian anak di kelas bunda sayang Institut Ibu Profesional (IIP). Saya berusaha untuk memberikan yang terbaik untuk anak-anak saya dengan segenap kemampuan,  berusaha untuk praktek semua materi yang telah diberikan. Semoga si kecil Daniya dan Afkar bisa mandiri sesuai usianya,  agar mereka bisa memiliki kepercayaan diri yang kuat untuk berdiri tegak. 
  Kemandirian anak ini sangat erat kaitannya dengan rasa percaya diri seseorang. Sehingga apabila kita ingin meningktkan rasa percaya diri anak, mulailah dari meningkatkan kemandirian dirinya. Kemandirian juga erat kaitannya dengan jiwa merdeka. Karena anak yang mandiri tidak akan pernah bergantung pada orang lain. 
  Kemandirian membuat anak-anak lebih cepat selesai dengan dirinya, sehingga ia bisa berbuat banyak untuk orang lain.
***
Lantas, kapankah kemandirian mulai dilatihkan ke anak-anak?
    Kemandirian bisa diajarkan sejak mereka sudah tidak masuk kategori bayi lagi, baik secara usia maupun secara mental. Secara usia seseorang dikatakan bayi apabila berusia 0-12 bulan, secara mental bisa jadi pola asuh kita membiarkan anak-anak untuk selalu dianggap bayi meski usianya sudah lebih dari 12 bulan.
"Bayi usia 0-12 bulan kehidupannya masih sangat tergantung pada orang lain. Sehingga apabila kita masih selalu menolong anak-anak di usia 1 tahun ke atas, artinya anak-anak tersebut secara usia sudah tidak bayi lagi, tetapi secara mental kita mengkerdilkannya agar tetap menjadi bayi terus"
Apa saja tolok ukur kemandirian anak-anak?
Kemandirian Usia 1-3 tahun
  Di tahap ini anak-anak berlatih mengontrol dirinya sendiri. Maka sudah saatnya kita melatih anak-anak untuk bisa setahap demi setahap menyelesaikan urusan untuk dirinya sendiri.
Contoh :
✅Toilet Training
✅Makan sendiri
✅Berbicara jika memerlukan sesuatu
Kunci Orangtua dalam melatih kemandirian anak-anak di usia 1-3 tahun adalah sebagai berikut : 
  1. Membersamai anak-anak dalam proses latihan kemandirian, tidak membiarkannya berlatih sendiri.
  2. Mau repot di 6 bulan pertama. Bersabar, karena biasanya 6 bulan pertama ini orangtua mengalami tantangan yang luar biasa. 
  3. Komitmen dan konsisten dengan aturan
Contoh:
Aturan berbicara :
    Di rumah ini hanya yang berbicara baik-baik yang akan sukses mendapatkan apa yang diinginkannya.
   Maka jangan pernah loloskan keinginan anak apabila mereka minta sesuatu dengan menangis dan teriak-teriak.
Aturan bermain :
   Di rumah ini boleh bermain apa saja, dengan syarat kembalikan mainan yang sudah tidak dipakai, baru ambil mainan yang lain.
  Maka tempatkanlah mainan-mainan dalam tempat yang mudah di ambil anak, klasifikasikan sesuai kelompoknya. Kemudian ajarilah anak-anak, ambil mainan di tempat A, mainkan, kembalikan ke tempatnya, baru ambil mainan di tempat B. 
   Latih terus menerus dan bermainlah bersama anak-anak, jadilah anak-anak yang menjalankan aturan tersebut, jangan berperan menjadi orangtua. Karena anak-anak akan lebih mudah mencontoh temannya. Kitalah teman terbaik pertama untuknya.
     Semoga membantu ya bunda. Saya pun masih belajar dan praktek. Biar memudahkan bisa menggunakan ceklist dibawah ini ya. 

Ceklist Kemandirian Anak

Note : Materi ini dipelajari di kelas bunda sayang IIP.

#ywc #gtc

Tidak ada komentar:

Posting Komentar