Sabtu, 13 Januari 2018

Kalau Bukan Rizky, Yang Ada di Depan Matapun Bisa Hilang


Tadi siang,  kami makan di restoran di sebuah mall di Makassar. Menu yang dipesan adalah nasi ayam cah jamur,  nasi ayam mentega,  es lemonade dan es teh manis. Dengan cepat, semua menu tersedia di atas meja makan kami. Hemm enaknya, batinku. Apalagi ada es teh manis kesukaanku. Ingin rasanya segera menyeruput minuman itu, tapi ternyata perut teh iya sudah keroncongan, jadilah kami makan dahulu, dengan didahului minum air putih yang kami bawa.  

Ternyata, menu di sini rata-rata disajikan dengan porsi lumayan besar. Jadi, aku bisa makan bertiga sama anak-anak dan paksu makan sendiri, kadang juga menyuapi si teteh. Ditambah minuman yang tersedia,  rasanya sudah cukup mengenyangkan kami, yang lumayan kelaparan sehabis hunting keperluan kami tadi di mall ini. Selain itu,  kami juga kemana-mana selalu bawa susu UHT dan botol minum,  persiapan kalau teteh sama aa mau minum air putih.


Di tengah makan yang hampir selesai,  aa tiba-tiba naik ke tangan kursi tempat kami makan,  kebetulan kursinya bentuk sofa. Jadi,  ia leluasa naik ke atas sanderan kursi yang terhubung dengan kursi yang lainnya,  sehingga spacenya jadi lebih luas. Karena paksu sudah selesai makan,  maka paksu langsung mendekati aa dari senderan sebelahnya yang kebetulan costumernya sudah selesai. Disamperin ayahnya, aa semakin menjadi naik sana-sini. Tapi pada akhirnya aa turun ke pangkuanku yang kemudian kami pun berselfie ria dengan paksu. Kami pun tertawa-tawa lihat hasil fotonya. Tawa kami berhenti ketika terdengar suara gelas jatuh dan airnya sudah tumpah kemana-mana. 

Ternyata tanpa kita sadari, aa yang ada dalam pangkuanku menyenggol gelas teh manis yang masih penuh itu. Semua isinya berceceran membasahi kursi dan meja hingga sepatu teh iya dan sandal aa.  Alhamdulillah, gelasnya tidak pecah,  jadi masih bisa dilap pakai lap biasa.  Dengan segera,  waitersnya datang dan mengepel serta membersihkan semua kekacauan itu. 

Yang terbayang saat itu adalah yaaa.. padahal aku ingin banget minum es teh manis itu. Ternyata kalau bukan rizky,  walaupun sudah di depan mata,  ngaak bisa juga kita makan/minum. Hanya bisa melihat minuman tadi sampai akhirnya tumpah ruah. Padahal sudah dibayar juga minumannya,  karena sistem di restoran ini memang membayar di muka,  baru boleh dimakan. Begitulah,  ternyata kalau bukan rizky kita, walaupun sudah di tangan ya akan hilang juga. Tidak akan pernah masuk tenggorokan kita,  apalagi samapai ke dalam perut. Demikian pengalaman hari ini,  rasanya masih kebayang es tehnya hihi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar