Jumat, 30 Maret 2018

Akibat Berbohong

Sumber : cerpenindonesia

Segerombolan Kelinci hidup di tepi hutan. Mereka terdiri dari beberapa keluarga yang saling menghargai dan berbagi. Hidup rukun dan saling menolong, satu sama lainnya.

Di sebuah rumah yang lucu, berbentuk wortel. Tinggal lah keluarga Kelinci yang terdiri empat ekor. Orangtua dan dua anaknya, Mimi dan Didi Kelinci.

Terlihat mereka sedang sarapan pagi di ruang makan. Segelas susu dan sehelai roti dengan selai wortel menjadi menu sarapan pagi itu.

“Ayo, Di. Sarapannya dihabiskan!” kata mama Kelinci sambil menuangkan susu tambahan ke gelasnya.

“iya, Ma. Ini udah mau habis,” Didi memakan sisa potong roti yang dipegangnya.

“Ma, Didi mau main sama Pipi si Tupai di dekat danau ya.” Didi minta izin sama mamanya.

“iya, Di. Hatti-hati ya. Jangan main jauh-jauh.” Mama memberi nasihat.
***
Didi dan Pipi asyik main di dekat danau. Tiba-tiba terdengar suara samar-samar dari tepi hutan.

“Tolong.. Tolong..Ada Serigala yang mau menerkamku”

Beberapa kali terdengar suara minta tolong itu.

Didi dan Pipi segera mendekati sumber suara yang minta tolong. Terlihat di sana sudah berkumpul hewan-hewan yang sepertinya juga mendengar suara yang minta tolong.

“Ada apa, Mon? Kamu gpp kan? Mana Srigalanya?”. Hewan-hewan riuh bertanya.

“Hahahaha.. Kalian ternyata tertipu. Aku bohong kok.” Tanpa merasa bersalah Momon si Monyet menertawakan hewan-hewan yang datang berkerubung.

Dengan kesal, hewan-hewan itu pun pulang ke rumahnya masing-masing.  Begitu juga Didi, ia tidak melanjutkan permainannaya.

***
Kesesokan harinya. Didi dan Mimi serta kedua orangtunya sedang asyik mengobrol di ruang TV. Tiba-tiba terdengar suara minta tolong lagi sebelumnya.

“Ayo,.lihat Ma.” Didi menarik tangan adiknya.

Segera mereka berdua mendekati sumber suara. Termyata lagi-lagi itu suara Momon si Monyet! Ia kembali berbohong.

Hewan-hewan terlihat kesal sekali dengan ulah Mon. “Cukup, Mon! Kami tidak akan percaya lagi dengan permintaan tolongmu itu.” Gajah menggeram kesal.

Hewan-hewan itu pun pulang dengan perasaan dongkol karena dibohongi si Momon.

***
Didi sampai di depan rumahnya dengan nafas agak terengah, Didi menyampaikan apa yang dilihatnya ke mama Kelinci.

“Jangan menjadi pembohong, karena nanti tidak akan dipercaya lagi omongannya.” Mama menasehati Didi dan memberikan segelas air putih.

“Aah segarnya..”

***
Hari berlalu.

Didi seperti biasa main dekat tepi danau dengan Pipi dan kali ini bersama Mimi. Mereka main dengan senang hati.

Kembali sayup-sayup terdengar suara minta tolong.

Berkali-kali suara meminta rolong itu terdengar. Tetapi, tak ada satu pun yang mau datang ke hutan untuk menolongnya. Hingga suara itu pun hilang dengan sendirinya.  

***
Keesokan harinya
Gaga si Gajah menemukan jasad si Momon sisa dimakan Srigala. Ia begitu kaget apa yang dilihatnya.

“Ternyata, teriakan Momon kemarin itu memang betulan minta tolong. Tapi hewan-hewan sepertinya sudah malas untuk menolong karena ulahnya membohongi para hewan sebelum-sebelumnya.”

“Kasian..Momoh Sudah tidak bisa dipercaya lagi karena sering berbohong.” gumam hati Gajah.

#30DEM
#30daysemakmendongeng
#day4

Tidak ada komentar:

Posting Komentar