Kamis, 29 Maret 2018

Lalang Si Belalang Pemalas

Sumber: ceritakecil.com

Di tepi hutan dekat danau, hiduplah beberapa hewan yang tinggal di sana. Salah satu hewan yang tinggal di sana adalah sekelompok semut merah.

Mereka terlihat sangat kompak dalam berbagai hal dan juga termasuk hewan pekerja keras. Mereka terbiasa bekerja dengan semangat untuk mempersiapkan persediaan makanan di musim dingin.

Saat musim dingin, biasanya hewan-hewan memang sulit untuk mencari makanan, karena udara sangat dingin. Sehingga perlu mempersiapkan persediaan makanan pada musim panas sampai musim dingin tiba.

Seperti sekarang ini, hari sangat cerah karena musim panas sudah tiba. Semut-semut merah sudah bersiap membagi tugas untuk mengumpulkan makanan ke sarang mereka.

“Ayo, semangat teman-teman!” terdengar suara Mumut, pemimpin semut merah. “Hari ini kita mengumpulkan buah-buahan dan sayuran ya.” Tangannya sibuk mengatur teman-temanya berdasarkan kelompok barisan.

“Siap!” terdengar kompak dari barisan semut.

Setelah berdo’a bersama, segera Semut-semut itu berangkat mencari buah dan sayuran.

Sore hari mereka tiba dengan membawa berbagai sayuran dan buah-buahan di punggung mereka.

“Ayo, teman-teman kita membuat barisan untuk membawa buah dan sayuran ini ke dalam rumah kita,” kata Mumut memberikan instruksi.

Dengan semangat Semut-semut itu bekerja sama membawa persediaan mereka.

***
Dari kejauhan Lalang Belalang melihat para Semut yang sedang sibuk bekerja. Sedangkan ia sendiri sedang bermalas-malasan di daun hijau.

“Capeknya mereka bekerja seperti itu, mendingan aku duduk santai sudah dapat makanan,” katanya sambil tidur-tiduran. Sesekali ia memainkan alat musik kesukaannya.

Begitulah setiap harinya, Lalang hanya bermalas-malasan. Menghabiskan waktunya dengan bermain dan bermain.

“Lalang, kamu tidak pergi mencari makan kah untuk persiapan musim dingin?” tanya Mumut yang keheranan melihat Lalang hanya tidur-tiduran saja setiap harinya.

“Ah, buat apa mencari makanan? Setiap hari aku dengan mudah mendapatkan makan, Mut.” Lalang tertawa dengan sombong.

“Kamu itu kasian sekali, menghabiskan waktu dengan bekerja saja. Tidak ada waktu bermain,” kata Lalang dengan mimik mengasihani.

“Hemm.. Ya sudah, terserah kamu, Lang.” Mumut pergi ke dalam rumahnya, lubang di bawah tanah.

***
Musim dingin sudah tiba. Para Semut berdiam diri di dalam rumahnya yang hangat. Mereka menikmati makanan yang telah mereka kumpulkan selama musim panas.

“Aah.. Nikmatnya. Berdiam diri dan bercengkerama dengan keluarga, menikmati makanan yang enak-enak.” Mumut menikmati sepotong keju dan roti panggang, serta segelas susu hangat.

Semua teman-temannya juga melakukan hal yang sama. Menikmati hasil jerih payah mereka selama musim panas.

***
“Dingiiiiin.. Dingin banget di sini.” Lalang si Belalang sedang menggigil kedinginan di atas daun.

“Kriuk.. Kriuk..” Perut Lalang bersuara.

“Aduh, aku lapar sekali. Aku tidak bisa memakan daun-daunan ini.” Lalang melihat daun yang mulai tertutup salju. “Musim dingin baru dimulai, tapi aku sudah tidak tahan. Mungkin aku harus datang ke rumah semut,” katanya.

Dengan malu-malu Lalang datang ke rumah Semut untuk berlindung dan meminta sedikit makanan.

Mumut dengan senang hati mengajak belalang masuk dan memberikan roti dan keju serta segelas susu hangat.

“Lain kali, kamu tidak boleh bermalas-malasan lagi Lalang. Ada saatnya kita bermain, ada saatnya kita bekerja,” kata Mumut dengan memandang Lalang.

“Iya, Mut. Aku menyesal bermalas-malasan. Mulai musim panas besok, aku akan giat bekerja.” Lalang berapi-api.

Sejak itu, Lalang tidak bermalas-malas lagi dalam bekerja. Ia giat mengumpulkan makanan untuk persiapan musim dingin.

#30DEM
#30daysemakmendongeng
#day3

Tidak ada komentar:

Posting Komentar