Pixabay.com |
“Bun…,” terdengar teriakan Daniya dari ruang tamu. Bunda yang sedang mencuci piring di dapur segera berlari ke arah suara Daniya berteriak.
“Ada apa, Sayang? Suaranya sampai terdengar ke mana-mana.” Bunda memeluk Daniya yang menunjuk-nunjuk sesuatu.
“Oh… Kecoa. Gpp, Sayang, tidak usah takut! Sini, bunda sapu keluar.” Bunda mengambil sapu dan menyapu Kecoa ke luar rumah.
Setelah dirasa aman, bunda mengajak Daniya duduk di kursi yang terlihat sangat empuk.
“Sini, Sayang!” Bunda mengelus-elus kepala Daniya dengan sayang.
“Bunda ada kisah tentang Burung Hantun pemberani.”
Bunda pun mulai berkisah.
“Alkisah, ada sebuah keluarga yang mempunyai dua ekor burung yang saling berteman baik. Burung itu adalah Burung Hantu dan Burung Nuri. Anehnya, sang pemilik Burung ternyata membedakan perlakuannya antara Burung Hantu dan Burung Nuri.
Burung Hantu tinggal di gudang berasnya pak Atan, nama keluarga pemilik kedua Burung tersebut. Bagaimana rasanya tinggal di gudang? Tentunya sangat gelap dan tidak nyaman. Selain itu, Burung Hantu ini tidak boleh keluar siang hari oleh pak Atan, karena Nina anaknya sangat takut melihat Burung Hantu. Jadilah ia hanya bisa keluar malam dan kadang mencari makan sendiri.
Berbeda dengan Burung Hantu, Burung Nuri ini sangat disayangi pak Atan karena suara dan warnanya yang cantik. Ia tinggal di sangkar yang bagus dan makanan yang diberikan pun makanan enak-enak.
Nuri sebetulnya kasihan dengan sahabatnya, Burung Hantu, tapi ia tak bisa berbuat apa-apa.
Hingga pada suatu hari, Burung Hantu seperti biasa keluar malam untuk mencari makan ke sawah dekat rumah pak Atan. Sekilas ia mendengar suara gaduh dari sangkar Nuri, sahabatnya. Karena penasaran, ia pun melihat ke sangkar Nuri. Alangkah kagetnya Burung Hantu saat melihat sahabatnya sedang dililit seekor ular berbisa. Nampak Nuri sudah mulai lemas karena susah bernafas.
Burung Hantu merasa takut untuk mengusir Ular itu, tetapi karena ia melihat sahabatnya mulai lemas, maka tiba-tiba keberaniannya pun datang. Dengan kekuatannya, ia mencengkram ular tersebut dengan kedua kakinya yang kokoh. Sedikit demi sedikit sang Ular pun melepaskan lilitannya. Nuri pun terjatuh dari sangkarnya dan segera ditolong oleh keluarga pak Atan yang terbangun karena suara gaduh.
Setelah beberapa kali terkena cakaran Burung Hantu, ular itu pun akhirnya kalah dan pergi ketakutan ke semak-semak. Burung Hantu pun berhasil mengalahkan Ular tersebut dan rasa takutnya yang tadi hampir menguasainya.
Ternyata dengan peristiwa itu, kehidupan Burung Hantu berubah. Pak Atan memperlakukan kedua burung tersebut dengan baik. Nina pun sudah tidak takut lagi dengan Burung Hantu, malahan ia sangat kagum dengan keberaniannya.
Berkat keberanian Burung Hantu, Kedua burung tersebut kini bisa hidup berdampingan, mereka bisa makan makanan enak dan tempat tinggal yang nyaman.” Bunda mengakhiri ceritanya.
“Nah, begitu sayang. Kemenangan itu saat kita bisa mengalahkan ketakutan yang ada pada diri kita sendiri. Jadi, Insyaallah Daniya nanti tidak akan takut Kecoa lagi ya.” Bunda tersenyum penuh arti pada Daniya.
“Iya, Bunda. Aku adalah anak pemberani.” Tangannya dikepalkan. Bunda pun tersenyum melihat tingkah Daniya.
#30DEM
#30daysemakmendongeng
#day24
#30daysemakmendongeng
#day24
Tidak ada komentar:
Posting Komentar