Sabtu, 07 April 2018

Aku Cinta Allah


***
“Nabil sudah sehat, Sayang?” Bunda menyambut Nabil yang keluar dari kamar dengan ceria.

“Iya, Bun. Alhamdulillah sudah enak badan Nabil.” Nabil meregangkan badannya.

“Sehat itu enak ya, Bun. Enak makan, enak bobo.” Tangannya mencomot tempe mendoan kesukaannya.

“Eeh, cuci tangan dulu, Sayang.” Bunda sibuk menyiapkan makan siang untuk mereka sekeluarga.

“Eeh iya, nanti banyak kumannya,” kata Nabil langsung menuju wastafel untuk mencuci tangan.

***
“Sudah siap makanannya. Ayo, kita makan! Seru bunda dari meja makan.

“Alhamdulillah …,” kata ayah yang sudah tiba di ruang makan. Disusul di belakangnya Naila tersenyum senang.


Ayah hari ini sedang libur mengambil cuti, karena Nabil sakit sudah 3 hari. Walaupun ada bunda yang menemani, tapi ayah juga ingin sekalian istirahat dari pekerjaan sekaligus meringankan pekerjaan bunda.

Hari ini, Nabil sudah sehat tinggal lemasnya saja. Ia sudah berobat dan istirahat dengan nyaman. Lumayan memulihkan staminanya.

“Ayo, Nabil! Sini, Sayang. Sudah sehat?” tanya ayah merangkul Nabil.

“Alhamdulillah, Yah. Sudah enak makan lagi,” katanya tertawa.

“Alhamdulillah, sehat itu nikmat sekali ya, Nak. Allah sayang banget sama kita, sesuai namaNya. Ar-Rahim.” Ayah mengelus kepala Nabil.

“Iya, Ayah. Nabil juga sayang Allah,” kata Nabil melirik ayah.

“Ayo, kita makan! Menjaga badan kita, bentuk rasa cinta kita kepadaNya.” Ayah mengambil piring dan menuangkan nasi ke dalamnya, serta lauknya juga.

“Iya, Ayah.” Nabil ikut menuangkan nasi beserta lauknya di piring miliknya.

Semua makan dengan lahap. Masakan bunda memang selalu menggugah selera. Itulah mengapa, semua anggota keluarga sangat menyukai masakan bunda. Terlebih ayah, setiap istirahat pasti pulang untuk makan siang di rumah.

***
Menjelang sore, semua keluarga berkumpul di ruang keluarga. Mereka memang terbiasa ngobrol bersama. Terlihat Nabil sudah lebih segar dari tadi siang.

“Alhamdulillah, Nabil sudah lebih segar, Yah. Insyaallah, besok Nabil sudah bisa sekolah. Sudah kangen dengan teman-teman,” katanya semringah.

“Iya, Sayang. Ada yang bisa Nabil ambil pelajaran ketika Nabil sakit kah?” Ayah menyimpan koran yang dibacanya, kemudian melihat Nabil yang segera duduk di sebelah Naila.

“Hemm.. Nabil tambah cinta sama Allah,” katanya. “Allah memberikan Nabil nikmat sangat banyak, Yah. Memberi Nabil keluarga yang hangat, ayah yang selalu jaga Nabil, bunda yang selalu menyiapkan keperluan Nabil  dan Kak Naila yang selalu bantuin pelajaran Nabil. Itu berarti, Allah sayang Nabil. Maka, Nabil juga cinta sama Allah,” kata Nabil panjang lebar.

“Alhamdulillah, anak ayah hebat. Ayah bangga sama Nabil.” Ayah memeluk Nabil.

Sayup-sayup terdengar kumandang Azan di masjid komplek. Suaranya merdu dan syahdu.

“Ayo, kita ke masjid, Sayang.” Ayah berdiri mengajak Nabil.

“Baik, Ayah.”

Ayah dan Nabil berangkat ke masjid untuk menunaikan salat Magrib, sebagai bentuk cinta hamba kepadaNya.

#30DEM
#30daysemakmendongeng
#day7


Tidak ada komentar:

Posting Komentar