Jumat, 08 Mei 2020

Mentorship di Minggu Pertama

Mengawali kelas kupu-kupu ini dengan materi dari ibu, tentang mentorship yang ada di fitur FB Group Bunda Cekatan IIP. Kali ini, sebagai ibu yang cekatan, kami diminta untuk belajar berbagi sebagai mentor dan belajar menjadi dibagi sebagai mentee. 

Terus terang, bagi saya yang belum pernah menjadi mentor dalam suatu ilmu, ini menjadi tantangan tersendiri. Walaupun sebetulnya saya pernah menjadi fasilitator di kelas Bunda Sayang. Tetap saja rasanya beda dan deg-degan. Banyak rasa takutnya. 

Perjalanan Menjadi Mentor
Dengan berbagai pertimbangan, dengan minta pendapat suami, saya mencoba mendaftarkan diri menjadi mentor IG bisnis. Hal ini berdasarkan pengalaman saya belajar IG tahun kemarin, hasilnya langsung dapat dirasakan ketika awal-awal ikut trainingnya. Semoga memang bisa berdampak untuk mentee nantinya juga. 

Perjalanan menjadi mentor dengan mendaftarkan diri sebagai mentor di fitur mentorship di FBG IIP, kemudian saya diminta menjelaskan diri saya agar mentee nanti tertarik. Setelah selesai setting mentor, saya merasakan degup jantung tiba-tiba lebih cepat. Ada rasa luar biasa yang harus saya kalahkan. Rasa takut yang menghantui. 


Tidak menunggu waktu lama, Alhamdulillah ada beberapa inbox masuk menawarkan jadi mentee. Awalnya saya sangat minder, karena pas lihat profile menteenya, kok rasanya mereka lebih ahli ya dalam bisnis online. Mentee saya saat ini berjumlah 3 orang dari 5 orang yang daftar. Ternyata seiring perjalanan waktu, semuanya terseleksi sendiri. Bismillah, saya mengawali mentoring ini dengan deg-deg ser. Semoga Allah mampukan dan memberikan kekuatan untuk memberikan sedikit ilmu yang mereka inginkan. 

Lantas, Bagaimana Perjalanan Menjadi Mentee?
Untuk menjadi mentee, saya lumayan berpikir keras juga memilih tema yang kira-kira saya perlukan sekarang. Saya mencoba scroll para mentoring yang memang hebat-hebat ini. 

Pertama saya tertarik mengambil manajemen keuangan keluarga, tetapi rasanya nanti saya akan penuh dengan masalah-masalah keuangan, akhirnya saya berpikir kembali. Kemudian saya berpikir mengambil bisnis, all about bisnis. Tapi lagi-lagi saya kurang enjoy kalau harus lama-lama. 

Taraa.. Setelah scroll bolak-balik akhirnya saya berhenti pada sebuah bio yang menawarkan coaching dan mengenai passion. Saya sepertinya tertarik. Dan aha, saya cek profile FB mbaknya. Masyaallah, beliau sudah punya sertifikat untuk mengadakan coaching gitu. Ngobrol-ngobrol, akhirnya saya diterima jadi menteenya. 

Akhirnya di minggu pertama ini. Saya bisa lebih bahagia dengan berbagi menjadi mentor IG marketing dan mentee coaching passion. Semangat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar