Senin, 04 Januari 2021

Kapan dan Bagaimana Memulai Metode Utrujah?

 

Sekilas saya flashback mengapa metode belajar dan menghafal AlQur'an ini disebut metode Utrujah? Ternyata Ustadzah Sarmini sebagai penemu metodenya ini, terinspirasi dari sebuah hadits dari Abu Musa al-Asy’ari رضي اللَّه عنهُ, katanya: “Rasulullah صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم. bersabda:


“Perumpamaan orang mukmin yang suka membaca Al-Quran ialah seperti buah jeruk utrujah, baunya enak dan rasanya pun enak dan perumpamaan orang mukmin yang tidak suka membaca Al-Quran ialah seperti buah kurma, tidak ada baunya, tetapi rasanya manis. Adapun perumpamaan orang munafik yang suka membaca Al-Quran ialah seperti minyak harum, baunya enak sedang rasanya pahit dan perumpamaan orang munafik yang tidak suka membaca al-Quran ialah seperti rumput hanzhalah, tidak ada baunya dan rasanyapun pahit.”  (Muttafaq ‘alaih)


Begitulah, harapan kami sebagai orangtua untuk anak-anak kami. Bisa menjadi mukmin yang harum baunya. 


Lantas kapan kami bisa belajar membaca al-Qur'an bersama ananda metode utrujah?

Berdasarkan pemaparan materi dan pengalaman dari Ustadzah Susi, anak-anak sudah bisa dikenalkan dengan pelafalan berharokat (bukan penyebutan huruf) sejak anak bisa mengucapkan satu atau dua huruf. Alhamdulillah anak kami yang ketiga ini usia 15 bulan insyaallah sudah bisa diperkenalkan pelafalan berharokat fathah. Untuk kedua kakaknya, alhamdulillah sudah tahap membaca kata per kata, yang sulung Insyaallah sudah bisa membaca AlQur'an walaupun dengan terbata.


Selanjutnya bagaimana kami mengenalkan metode Utrujah ini?

Pertama : Mengajarkan anak melalui bunyi hurufnya (berharokat), bukan nama huruf aslinya. Hal ini karena di dalam AlQur'an pun huruf aslinya hanya beberapa yang dibaca. Jadi, dengan mengenalkan bunyinya anak-anak akan lebih terbiasa mendengarnya. 


Kedua : Memulai belajarnya dari yang mudah (yang sudah anak bisa ucapkan), diakhirkan dengan yang susah. 


Dalam metode Utrujah yang diperkenalkan dahulu adalah huruf-huruf yang mudah diucapkan oleh anak-anak kita. Jika anak-anak kita belum bisa membaca huruf Tsa misalnya, maka tidak perlu harus berurutan mengulang dari huruf A (Alif berharakat) teruskan saja huruf yang bisa diucapkan anak terlebih dahulu. 


Ketiga : Mengenalkan hurufnya dengan mengacak huruf-huruf untuk menghindari huruf yang mirip simbolnya. 


Keempat : Mengajarkan berdasarkan suku kata dengan menirukan. 



Kelima : Menempelkan dan menyebarkan huruf berharakat di tempat yang mudah dilalui anak atau yang anak inginkan di mana menempelnya. 


Itulah mungkin sedikit gambaran metode utrujah yang akan kami coba ajarkan ke anak-anak. Sejatinya metode ini bisa disesuaikan dengan perkembangan anaknya. Bisa digunakan beriringan dengan stimulasi lainnya. Seperti anak berlomba untuk mencari huruf yang ditempel. Selain menghafal huruf, hal ini bisa menggabungkan stimulasi keseimbangan anak dengan berlari. 


Semoga kami bisa menerapkannya untuk si kecil Nuna dengan metode ini dalam mengenal huruf-huruf dengan menyenangkan. 


#Tugas5UtrujahPelatihanOnline

#MetodeUtrujah

#MarkazTalaqqiSahabatalQuran

#CoronaSegeraBerlalu

1 komentar:

  1. maaf mau bertanya Pengertian dari metode utrujah itu sendiri apa ya ?

    BalasHapus