Adalah seorang Nurmayanti Zain, ST. MT pendiri home schooling Rumah Quran Cahaya (RQC) yang sebelumnya mendirikan kelas offline menghafal Quran melalui metode Tabarak dan juga stimulasi perkembangan anak melalui metode Montessori, sekarang mencoba menebarkan manfaat lebih luas lagi melalui kelas online yang baru dimulai kelasnya pada bulan Juli 2018 ini.
Kelas online RQC sendiri adalah kurikulum Homeschooling anak yang disusun dalam rangka program pembinaan tahfidz AlQuran dan stimulasi Montessori. Kurikulum tersebut berupa jadwal kegiatan harian anak selama satu bulan, yang diterapkan di rumah bersama orang tua. Fasilitas yang diberikan adalah berupa paket modul yang mendukung, kuliah pekanan dan bimbingan kegiatan selama kelas berjalan.
Dalam kuliahnya di kelas online, beliau mengatakan bahwa pembinaan Tahfizh Al-Quran dan Montessori ini, merupakan hal yang baru. Islamic Montessori sebenarnya sudah banyak bisa kita jumpai, tetapi penggabungannya dengan Tahfizh Al-Quran ini menjadi yang pertama.
Bunda Maya (begitu panggilan saya untuk beliau) mengatakan, bahwa tujuannya membuat Kelas Online RQC adalah untuk membantu dan membimbing bunda-bunda yang ingin membersamai dan menciptakan pola rutinitas belajar anak di rumah. Anak-anak bisa menghafal AlQuran dengan tidak memberatkan dan dengan pendampingan orang tua, sehingga anak tumbuh bersama AlQuran.
Pembelajaran kelas online yang sedang berlangsung saat ini hingga tanggal 10 Agustus nanti, merupakan kelas perdana. Ke depannya, hasil dan evaluasi dari angkatan pertama ini akan menjadi titik awal RQC untuk bisa lebih optimal.
Dalam metode Tabarak sendiri, untuk evaluasinya RQC memasukkan hafalan kategori lemah, walaupun anak tidak mengeluarkan suara sama sekali. Ini karena Syaikh Dr. Kamil (penemu metode Tabarak) percaya, bahwa memori anak akan merekam dengan sangat baik walau belum dikeluarkan. Akan ada masanya, anak-anak akan begitu cerewet dengan hafalannya. Dan ini sudah dibuktikan sendiri pada santri-santri Rumah Quran yang mengadopsi metode Tabarak.
Jadi, sejatinya tidak ada istilah gagal. Tidak ada anak yang tidak berhasil menghafal. Kuncinya hanya perlu konsistensi.
Walau memang kondisi tiap anak unik dan berbeda-beda, kita sebagai orang terdekat anak harus percaya, bahwa anak kita bisa, dengan izin Allah.
#Artikelliputan
#InfinityLovink
#WriterandAuthor
Tidak ada komentar:
Posting Komentar