Senin, 20 November 2017

Review Materi #1 Komunikasi Produktif Bagian 1

Hari ini jadwal pembagian review di kelas bunda sayang Kalimantan.  Salut sama mereka,  terutama bu ketua kelasnya. Masyaaallah,  pagi-pagi sudah menyapa kelasnya. Membuka kelas dengan bismillah dan shalawat untuk Rasulullah SAW.

Selanjutnya sang ketua akan menyapa keadaan kelas,  menanyakan tantangan yang telah berlalu. Barulah saya sebagai fasilitator meinformasikan bahwa jam 08.00 WIB akan ada review materi komunikasi produktif. Menyapa kelas sebentar,  terus pamit dulu untuk melanjutkan aktivitas.

Pukul 08.00 WIB saya masuk ke kelas untuk review materi level 1 bagian 1 tentang komunikasi pada diri sendiri. Komunikasi pada diri sendiri yang positif bisa melejitkan potensi kita. Pengalaman dan bacaan menurut saya sangat berpengaruh terhadap komunikasi untuk diri sendiri. Komunitas adalah salah satu sarana yang sangat penting untuk mengapgrade diri.


**************

Berikut review secara keseluruhan untuk level 1 bagian 1.

_Review Tantangan 10 Hari_
_Materi Bunda Sayang #1_ :
_Institut Ibu Profesional_
*KOMUNIKASI PRODUKTIF*

_(Bagian 1)_

Pertama, Kami ucapkan selamat kepada teman-teman yang telah melampaui tantangan 10 hari dalam berkomunikasi produktif, dinamika yang terpancar dalam tantangan 10 hari ini sungguh beragam. Mulai dari memperbincangkan hal teknis sampai dengan tantangan nyata komunikasi kita dengan diri sendiri, dengan pasangan dan dengan anak-anak. Mungkin beberapa diantara kita tidak menyadari pola komunikasi yang terjadi selama ini, tetapi setelah mengamati dan menuliskannya selama 10 hari berturut-turut dengan sadar, baru kita paham dimana titik permasalahan inti dari pola komunikasi keluarga kita.

👩 _*KOMUNIKASI DENGAN DIRI SENDIRI*_👩

Dari “TANTANGAN 10 HARI” sebenarnya kita bisa melihat pola komunikasi dengan diri kita sendiri, bagaimana kita memaknai satu kalimat di atas. Limit yang kita tentukan bersama di tantangan ini adalah 10 hari, maka kita bisa melihat masuk kategori tahap manakah diri kita :

*a. Tahap Anomi:* Apabila diri kita belum memperlihatkan tanda-tanda awal perilaku yang dinyatakan dalam indikator, belum mulai menulis tantangan 10 hari satupun, karena mungkin belum memahami makna dari sebuah konsistensi.

*b. Tahap Heteronomi:* Apabila diri kita sudah mulai memperlihatkan adanya tanda-tanda awal perilaku yang dinyatakan dalam indikator, tapi belum konsisten. Kadang menuliskannya, kadang juga tidak. Hal ini karena dipicu oleh pemahaman dan mendapatkan penguatan dari lingkungan terdekat yang membentuk opini dan persepsi sendiri.

*c. Tahap Sosionomi:* Apabila diri kita sudah mulai memperlihatkan adanya tanda-tanda awal perilaku yang dinyatakan dalam indikator, dan sudah mulai konsisten. Menjalankan tantangan tepat 10 hari. Hal ini karena dipicu sebuah kesadaran dan mendapat penguatan dari lingkungan terdekat.

*d. Tahap Autonomi:* Apabila diri kita terus menerus memperlihatkan perilaku yang dinyatakan dalam indikator secara konsisten, tidak  hanya berhenti pada tantangan 10 hari, anda terus melanjutkannya meski tidak ada yang menyuruh, tidak ada yang menilai. Berkomunikasi produktif sudah menjadi budaya dalam kehidupan anda.
*“10 Hari” adalah Limit terendah kita, hal tersebut hanyalah sebuah tetapan untuk mempermudah tercapainya sebuah tujuan.*

Maka komunikasi kita dengan diri sendiri harus bisa terus mengupgrade limit tersebut. Dari sekarang kita harus paham benar bahwa *limit kita adalah unlimited*. Tidak ada yang mampu membatasi kita kecuali diri kita sendiri. Dengan konsep tersebut maka tidak ada yang tidak mungkin. Tentukan limit anda setinggi mungkin untuk diraih dan selalu diperbarui. Kuncinya adalah komunikasi produktif dengan diri sendiri.

_The greater danger of most of us is not that our aim is too high and we miss it, but it is too low and we reach it_ – _*Bahaya besar bukan karena kita mempunyai target tapi tak mampu mencapainya. Akan jauh lebih berbahaya jika kita mempunyai target yang terlalu rendah dan kita berhasil mencapainya*_ – _Michael angelo_

*************
 Setelah review materi diflorkan di kelas.  Saya berikan waktu untuk mencerna kemudian bisa didiskusikan bagaimana hasilnya masing-masing dari mereka.

Berdasarkan hasil dari diskusi di kelas bunda sayang Kalimantan. Beberapa menyadari kalau selama ini komunikasi diri sendirinya masih belum maksimal. Masih menganggap rendah diri sendiri.


Beberpa peserta sudah bisa melihat diri sendirinya lebih baik. Beberapa lebih mereview pada konsistensi menulisnya. Menurut mereka, dengan menuliskannya justru bisa mengurai masalah lebih mudah. Sehingga penyelesaian masalah pun lebih cepat teratasi. Alhamdulillah beberapa juga ada yang menjadikan menulis jadi kebiasaannya. 

Saya senang bisa belajar dengan Bunda Sayang Kalimantan ini,  mereka sangat antusias dalam memahami materi. Saya hanya butuh sedikit kata untuk merangsang diskusi di kelas. 


Semangat terus untuk belajar bersama mereka. Semoga Allah memudahkankannya. Aamiin



Tidak ada komentar:

Posting Komentar