Rabu, 31 Januari 2018

Konsisten Dalam Melatih Kemandirian Anak

Belajar melipat pakaian

Berbicara tentang kemandirian anak, masyaallah penuh tantangan untuk melatihnya. Perlu kesabaran dan konsistensi agar kemandirian tersebut berhasil, karena dengan konsistensi sebuah usaha terus dilakukan sampai  tercapai tujuan akhir. Dengan konsistensi seseorang yang biasa-biasa menjadi luar biasa.

Kemandirian ini erat sekali kaitannya dengan konsistensi, seberapa konsisten kita melatih anak-anak untuk mandiri, maka sebesar itu pula tingkat keberhasilan kita melatih anak-anak untuk menghadapi kehidupannya kelak tanpa bergantung kepada orang lain.

Anak yang mandiri adalah anak yang bisa berpikir dan berbuat untuk dirinya sendiri. Biasanya mereka itu aktif, kreatif, berkompeten di bidangnya, tidak tergantung pada orang lain dan tampak spontan. 

Ketika hari ini kita masih bersusah payah melatih kemandirian anak-anak kita, maka jangan pernah menyerah, walaupun kadang ada rasa lelah mendera.

Berhasilnya kemandirian ini tidak terlihat seketika, sehingga hal inilah yang kadang menggoda keteguhan kita untuk bersungguh-sungguh dalam mendidik kemandirian anak-anak kita. Sekalinya kita berhenti, maka akan muncul gejala perilaku negatif yang dapat menjauhkan anak dari kemandirian di usia selanjutnya.

Contoh gejala perilaku negatif yang muncul seperti di bawah ini : 
  1. Ketergantungan disiplin kepada kontrol luar, bukan karena kesadarannya sendiri. Dwngan adanya kontrol dari luar, maka aka timbul dalam diri si anak ketidak konsistenan.
  2. Sikap tidak peduli terhadap lingkungan sekitarnya. Anak mandiri bukanlah anak yang lepas dari keluarganya, melainkan anak yang tetap memiliki ikatan batin dengan keluarganya tetapi tidak bergantung pada keluarganya.
  3. Sikap hidup mudah kompromi tanpa pemahaman dengan mengorbankan prinsip. 
Kalau melihat gejala-gejala di atas, menyelesaikan tugas kemandirian anak  sekarang, sifatnya menjadi wajib dalam membangun peradaban dunia ini. Karena merekalah nanti yang disebut generasi penerus pembangun peradaban. 

Nah, karena kemandirian ini sangat penting. Maka kita harus berusaha menguatkan hati untuk konsisten membekali mereka dengan perilaku yang menunjukkan kemandirian. 

Semangat ya bunda. Semangat menjadi orangtua bahagia.

Note : Materi ini dipelajari di kelas bunda sayang IIP

Tidak ada komentar:

Posting Komentar