Selasa, 30 Januari 2018

Pentingnya Kerjasama Ayah Bunda dalam Mengasuh Anak

Sumber : giesu.net

Ketika saya menikah dulu, saya belum mempersiapkan sama sekali ilmu tentang pengasuhan. Saya hanya akan bercermin dari orangtua saya dalam mendidik saya , itu pikir saya waktu itu.

Saya sangat beruntung berada di keluarga yang harmonis. Mamah dan bapak saling mendukung dalam pengasuhan.  Bahkan, saya bisa membaca dan menulis serta berhitung itu diajarkan oleh bapak saya. Mamah mengajarkan kami tentang pekerjaan rumah tangga, bapak tentang ilmu-ilmu, baik ilmu agama maupun ilmu pengetahuan umum. Kebetulan orangtua saya memang dua-duanya bekerja di rumah. Bapak memelihara ayam dan mamah membuka toko di rumah. Dengan situasi itu, mamah dan bapak selalu ada di rumah menemani anak-anaknya. 

Kami lima bersaudara,  setelah lulus Sekolah Dasar (SD) semuanya dimasukkan ke pesantren. Hal ini dilakukan karena bapak belum mampu untuk mengajarkan kami langsung, makanya beliau menitipkan kami ke pesantren.  Alhamdulillah dengan masuk pesantren, mamah pun menyesuaikan dalam hal berpakaian dengan anak-anaknya. Pakaian syar'i istilah jaman sekarang. 

Dengan pengasuhan seperti ini, rasanya yang tergambar di benak saya pun seperti itu. Tidak pernah terbayang seorang bapak yang hanya sibuk bekerja tanpa memperdulikan anak-anaknya, hanya diserahkan sama ibunya si rumah. Jadi, saya pun tidak "berpusing" ria memikirkan bagaimana pengasuhan anak saya nanti. 

Sekarang, setelah mempunyai dua anak yang sedang lucu-lucunya. Saya pun alhamdulillah diberikan suami yang selalu "ikut campur" dalam pengasuhan. Hampir sama dengan bapak saya, suami pun yang lebih sering mengajarkan anak-anak kami mengaji, membacakan buku, mewarnai dan do'a-do'a serta lagu-lagu anak dll. 

Karena pengalaman saya dalam pengasuhan, ternyata memberikan dampak yang cukup besar dalam hidup saya itulah, maka kami (saya dan suami)  berusaha memberikan pengasuhan yang terbaik untuk anak-anak. Bukan pengasuhan saya atau pun suami yang diingat, tapi pengasuhan tentang kami ayah dan mamahnya. Bagi kami, pengasuhan adalah memberikan kenangan indah tentang mereka bersama kami orangtuanya.

Ternyata, pengasuhan yang kami lakukan ini masih banyak kekurangannya. Memang kalau dalam peran orangtua, kami telah mempraktekkan kalau pengasuhan tidak hanya ibu saja di rumah. Namun ternyata peran seperti itu saja tidak cukup.
Dikutip dari perkataan teh Kiki Barkiah di kuliah WA IIP Jabar beliau berkata kalau kerjasama akan bisa dibangun jika sebuah keluarga memiliki kesamaan visi serta memahami misi yang perlu dilakukan dalam meraih sebuah visi. Bagaimana mungkin kerjasama ayah dan ibu dapat dilakukan secara sinergi jika mereka tidak memahami hendak kemana nahkoda keluarga akan dibawa, serta anak-anak yang seperti apa yang ingin mereka hasilkan. Maka merumuskan tujuan pengasuhan menjadi langkah awal dalam membangun kerjasama para ayah dan ibu. 
Nah, yang harus kami perbaiki yaitu dalam membangun visi misi keluarga untuk sebuh tujuan keluarga yang besar. Jika yang kami lakukan selama ini sudah sesuai visi kami, berarti tinggal ditulis dan dilanjutkan pengasuhan yang telah kami lakukan selama ini, dengan penambahan beberapa kegiatan yang mendukung visi misi keluarga kami.
Dilanjutkan oleh teh Kiki, setelah tujuan pengasuhan disepakati, pembagian peran dan tugas dalam mencapai tujuan tersebut adalah unsur pembentuk utama dalam sebuah kerjasama. Ibarat dalam sebuah organisasi, hendaklah memberikan sebuah urusan pada ahlinya yang memang sesuai dengan kepribadian dan bakat seseorang. 
Untuk pembagian peran, selama ini kami telah melakukan beberapa peran sesuai dengan bakat kami (saya dan suami) masing-masing. Hanya perlu digali lebih dalam lagi agar kegiatan yang kami lakuan pun lebih maksimal.

Demikian, begitu pentingnya sinergi ayah dan bundanya dalam pengasuhan. Jika ada salah satu tidak berkompromi, maka pengasuhan akan menjadikan beban yang dibebankan kepada salah satunya saja. Padahal sejatinya pengasuhan adalah tentang sebuah keluarga, antara ayah dan bunda.

Maka saatnya sekarang, kami adalah super parent, bukan supermom atau wonder woman saja. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar