Jumat, 13 April 2018

Menulis Buku Anak Ilustrasi, Kenapa Tidak?

ODOP

Akhir-akhir ini saya suka sekali mengikuti kelas penulisan cerita anak. Biasanya yang saya tulis kalau tidak fabel, ya menulis cerita keseharian anak versi fiksinya.

Kali ini ada yang berbeda buat saya, bagaimana membuat buku yang beriluatrasi, terutama pengalaman mbak Mia selaku pemateri dalam membuat ilustrasi workbook.

Membuat buku ilustrasi dalam hal ini adalah workbook ternyata lebih menantang karena  seri workbook yang dibuat biasanya memuat berbagai aktivitas seperti mewarnai, menggambar, menghitung, mencocokkan, mencari perbedaan, dot to dot, maze, dan banyak lagi lainnya, sehingga anak-anak tidak akan jenuh membuka halaman demi halaman workbook itu.

Untuk pakem ilustrasi buku anak sendiri sebenarnya tidak ada ketentuan baku. Tapi pastinya kita harus bisa menentukan dulu segmentasi pembaca kita.

Buku untuk pembaca usia 0-2 tahun, dengan 3-5 tahun (balita), 6-8 tahun tentunya berbeda.

Buku bergambar (pictorial book), jenis buku yang didominasi oleh gambar cocok untuk usia pembaca 0-2 tahun, 3-5 tahun, sampai 6-8 tahun (pembaca pemula).  

Nah beda lagi dengan buku berilustrasi (illustrated book). Jenis buku ini sudah lebih banyak teksnya, sedangkan gambar/ilustrasi hanya berperan sebagai pendukung.

Pada dasarnya, pembuatan workbook mirip dengan penggarapan picbook, dimana ilustrasinya lebih dominan. Format penulisan naskahnya juga sama, yaitu terdiri dari No. Halaman, teks, dan deskripsi ilustrasi.  Hanya di workbook, penulis harus lebih detail dalam mendeskripsikan ilustrasi untuk aktivitas yang dimaksudkan. Dan tentunya konsep aktivitas harus sesuai dengan sasaran usia anak, yaitu 4 - 7 tahun.

Nah, sudah terbayangkan bun apa saja yang dipersiapkan untuk membuat buku yang berilustrasi? Saatnya mencoba sesuatu yang baru. Memang, untuk membuat ilustrasi ini, ya harus banyak membaca referensi agar ide-ide bisa terurai dengan mudah.

Tetap semangat untuk mencoba ya, Bun. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar