Selasa, 10 April 2018

That I am Done With My Self

Ada yang sedikit nyelekit ke hati, rasanya nyesss banget ketika salah satu teman di Bunda Sayang Kalimantan mengisi jum’at hangat. Beliau bercerita kalau beliau sengaja memilih untuk menikah dengan usia yang sangat matang.

Beliau ini sebelum menikah memilih untuk berkarir dan meneruskan S2 ke luar negeri kemudian pulang ke Indonesia untuk melanjutkan karirnya menjadi dosen tetap di sebuah universitas di Pontianak. Sering diundang menjadi trainer, pembicara, juri di berbagai kegiatan, bahkan sampai ke luar negeri.

Kemudian semuanya berubah setelah beliau menikah. Beliau bercerita bahwa beliau merasakan hikmah-hikmah menikah di usia yang lebih matang. Saat-saat menjelang pernikahan beliau merasa pada titik that I am done with my self.


Saat beliau merasa sudah mendapatkan “semuanya” apa yang beliau inginkan sebelum menikah. Untuk dirinya, bahkan beliau sudah tidak menginginkan apa-apa lagi. Beliau berkomitmen, keluarga akan selalu menjadi yang utama.

Aah… Saya menjadi bertanya-tanya pada diri sendiri. Saya sepertinya belum ada di titik that I am done with my self,  sehingga saat ini saya masih menginginkan banyak hal untuk mengembangkan diri saya. Bahkan, rasanya saya baru memulainya dengan sungguh-sungguh  sejak saya mengikuti matrikulasi Institute Ibu Profesional (IIP) bacth 1.

Kata that I am done with my self betul-betul membuat saya merenung. Saya menjadi agak sedikit bertanya mengapa dulu saya tidak berpikir begitu ya. Tetapi kembali saya pikir, bahwa apa yang saya lakukan sekarang juga, tentunya ingin hidup saya lebih baik lagi. Tumbuh kembang bersama dengan suami tercinta dan keluarga.

Saya bisa mencapai saat ini, bisa leluasa berbisnis dan menulis dari rumah adalah berkat dukungan keluarga. Suami dan anak-anak sangat mendukung semuanya. Maka, saya pun harus lebih berkomitmen lagi untuk memprioritaskan ranah keluarga ini, karena sejatinya saya ketika saya berkembang berarti bertambah pula bahagianya anak-anak dan suami.

Terima kasih Bunda Sayang Kalimantan, saya menjadi melihat sisi lain yang bisa direnungi .

#jurnalfasilitator

Tidak ada komentar:

Posting Komentar