Selasa, 30 Januari 2024

Indikator Keberhasilan Kelas di Lentera Ibu

Bahagia
Sumber : Canva

Lentera Ibu bagi saya adalah sebuah tempat atau wadah bermain yang hebat untuk berbagi dengan orang lain. Dengan sedikit ilmu yang saya punya, berusaha untuk berbagi bersama tim. Bergerak maju untuk menuai kebaikan di akhirat nanti. Tak apa sedikit-sedikit, asalkan bisa bahagia menjalaninya. Bergerak saja terus hingga tak ada celah untuk bermalas-malasan. 

Saat ini saya ikut kelas di Lentera Ibu dengan tema pertama adalah Cahaya dalam Kegelapan yang dibawakan oleh teh Michelle. Di sini walaupun saya sabagai panitia, tapi tak akan disia-siakan untuk ikut praktik ilmunya juga. Mengerjakan tugas dengan bahagia dan sesuai dengan diri sendiri. 

Misi 1 di kelas pendampingan ini adalah : Membuat indikator keberhasilan pribadi sebagai syarat kelulusan di Lentera Ibu. 

Indikator keberhasilan yang saya ingin capai dari segi sehat jasmani dan rohani tentunya. Secara emosi juga. 

Indikator :

  • Bisa tidur cepat maksimal jam 21.00 WITA
  • Bangun tidur maksimal 15 menit sebelum azan (04.00-04.15)
  • Tidur siang sebelum azan dzuhur (12.00-12.15)
  • Mandi sebelum maghrib
  • Bersukur, Sadar Nafas dan Mendo'akan orang lain setiap hari


Saya ambil indikator itu karena jujurly, saya agak susah untuk tidur cepat. Sepertinya adaaa aja alasan untuk tidur agak lambat. Sedangkan masalah saya, kalau tidur malam itu sering bangun terlambat dan jadinya riweuh semua. Emosi jadi tidak terkendali. Pekerjaan banyak yang keteteran. 

Pas saya dengar ceramah Ustadz Budi Ashari, tentang keseharian Rasulullah. Ternyata saya seperti mendapatkan pencerahan dan titik masalah semua "kemalasan" saya bermula. 

Pengalaman dulu sebelum nikah, saya memang tidur cepat. Maka pagi bangun cepat, pekerjaan beres dan badan segar. 

Ini ketika sudah terbiasa tidur malam, untuk memulai lagi tidur cepat rasanya itu keteteran ya. Saya lebih sering siang seperti leha-leha karena tidurnya tidak berkualitas. Ketika sudah Isya barulah sadar banyak kerjaan belum dikerjakan. Akhirnya ngebut mengerjakannya. Jadinya tidur malam lagi. Terulang terus seperti itu. Rasanya perasaan saya selalu ada rasa sesal dan bersalah jika bangun kesiangan. Terus kerjaan numpuk. Rasanya di kepala itu bergejolak. Akhirnya marah lah sama anak-anak dilampiaskannya. 

Nah ketika dapat ceramah ustadz Budi, saya mencoba untuk mengikuti polanya. Walaupun masih belum ba'da Isya banget. Setidaknya tidak terlalu larut. Kemudian siangnya saya tidur walaupun sebentar. Alhamdulillah sudah mencoba 2 hari ini. Masyaallah ngaruh ke semua kegiatan saya. 

Bismillah terus mengikuti sunnah Rasul untuk lebih produktif. Aamiin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar