Minggu, 28 Januari 2018

Menyiapkan Pendidikan Tinggi Untuk Si Kecil

Sumber gambar : uangteman.com

Usia teh Iya sekarang sudah 3,5 tahun. Insyaallah akan masuk TK A usia 5 tahun, kemudian masuk SD sampai akhirnya akan masuk pendidikan tinggi di strata satu. Untuk strata dua dan tiga, nanti kembali ke masing-masing anaknya saja. Tetapi yang kami usahakan adalah sampai selesai strata satu. 

Begitu juga dengan adik-adiknya nanti harus sudah dipikirkan dari sekarang. Kenapa harus dipikirkan dari sekarang? Karena pendidikan itu sekarang sangat mahal. Apalagi jika yang kita inginkan pendidikan yang bagus dari segi fasilitas dan lingkungannya. Pasti biayanya tambah mahal lagi. Begitulah, pendidikan ini membutuhkan persiapan dari jauh-jauh hari. 

Kalau memikirkan biaya pendidikan anak itu,  kadang ada pikiran. Mampukah kami orangtuanya menyekolahkan anak sampai perguruan tinggi? Apakah ada biayanya? 

Pertanyaan-pertanyaan itu terkadang membuat sedikit kekhawatiran pada kami sebagai orangtua. Tetapi, di sisi lain justru sebagai orangtua harus pandai-pandai untuk merencanakan masa depan pendidikan anak ini. Insyaallah disertai dengan do'a-do'a yang tidak putus untuk anak-anak kami nanti. 

Jangan salah, dengan merencanakan masa depan anak itu, bukan berarti kita mendahului kehendak Yang Maha Kuasa. Karena ada beberpa yang saya temui lebih memilih bertawakkal untuk kehidupan masa depannya. Bagi saya, bertawakkal adalah berusaha dan berdo'a, kemudian memasrahkan semuanya hanya kepada Allah SWT. Dengan begitu, hati menjadi lebih tenang. 

Lantas, apa saja sih yang harus dipersiapkan untuk pendidikan anak-anak? 

Ada berbagai cara orangtua dalam mempersiapkan finansial untuk pendidikan anak-anaknya. Kalau saya melihat orangtua saya ketika membiayai kami lima bersaudara dengan investasi tanah. 

Maksudnya investasi tanah ini adalah membeli tanah untuk dijual lagi ketika membutuhkan dana. Sepertinya cara ini cukup sukses dilakukan oleh orangtua saya. Alhamdulillah anak-anaknya bisa melanjutkan sekolah ke jenjang pendidikan tinggi dengan kualitas yang cukup bagus dengan investasi tanah ini. 

Investasi tanah memang cukup menjanjikan karena nilainya selalu naik dari waktu ke waktu. Kekurangan dari investasi tanah ini adalah tanah itu bukan aset lancar yang bisa butuh hari ini, bisa langsung cair hari ini juga. Butuh waktu untuk menukarkannya menjadi uang. Tidak bisa digunakan untuk kebutuhan mendadak. 

Cara selanjutnya bisa dengan menabung yang dialokasikan tiap bulan ke rekening kita yang terpisah dengan menggunakan rekening atas nama anak kita. Cara ini juga cukup Bagus, tetapi kelemahannya bisa jadi jumlah tabungan yang kita kumpulkan mengalami penurunan nilai. Nilai yang kita cadangkan tidak sesuai dengan nilai yang dibutuhkan. 

Selain itu juga, tabungan pribadi seperti ini butuh komitmen yang tinggi. Jika tidak, ya hanya sekadar semangat di awal saja. Ujung-ujungnya mandeg dan lama-kelamaan bisa habis digunakan kebutuhan lain.

Cara ketiga yaitu dengan mengikuti asuransi pendidikan. Cara ini dianggap paling nyaman dan aman karena bisa disesuaikan dengan biaya yang dibutuhkan di masa depan dengan perencanaan keuangan yang matang. Selain itu, kita juga "dipaksa" membayar setiap bulannya dengan langsung disebut dari bank yang dipilih. 

Selain itu, seandainya orangtua penanggung mengalami kematian, si anak masih bisa meneruskan sampai pendidikan tinggi dibeasiswai oleh asuransi tersebut. 

Bagaimana bunda? Apa yang sudah bunda persiapan untuk pendidikan si kecil nanti? Semangat terus demi si kecil yang lebih baik. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar