Kamis, 29 Februari 2024

Membangun Konsistensi Menulis

 



“Alasan Anda mengikuti komunitas ini apa?” 


“Saya ingin melatih konsistensi dalam menulis,” tulis saya saat menjawab mengenai salah satu alasan mengapa saya mengikuti salah satu komunitas  emak menulis.


Ternyata, dari sekian jawaban peserta yang mengikuti komunitas itu, jawabannya hampir kebanyakan ingin membangun konsistensi dalam menulis. 


Jadi, saya menyimpulkan ternyata konsistensi itu penting banget bagi seorang yang bercita-cita menjadi penulis seperti saya, selain menghasilkan tulisan yang berkualitas tentunya. 


Untuk penulis pemula, mengawali menulis seminggu sekali dan menjalaninya dengan konsisten setiap minggu, itu sudah cukup bagus menurut saya. Tinggal terus meningkatkan kualitas tulisannya dengan rajin-rajin membaca buku atau karya orang lain.


Walaupun terlihat mudah mengucapkan kata konsistensi, nyatanya prakteknya tidak semudah mengucapkannya. Akan banyak sekali tantangan untuk mengupayakannya, seperti kehilangan ide, kehilangan mood ataupun alasasan lainnya yang bisa kita buat sebagai pembenaran.


Tetapi saya yakin, semua kita bisa konsistensi asalkan memang ada kemauan untuk terus maju. Buktinya sudah banyak blogger-blogger yang sudah tidak mempermasalahkan tentang konsistensi lagi. Mereka sudah beberapa tahap lebih maju dan tinggal memetik buahnya saja.


Saya berusaha untuk terus membangun konsistensi sampai saat ini. Berbagai cara saya usahakan, agar saya termotivasi untuk menulis setidaknya seminggu satu tulisan, dan harus bisa bertambah baik setiap bulannya.


Di bawah ini adalah beberapa cara saya dalam membangun konsistensi, dan sudah lumayan terbukti. Minimal seminggu sekali, saya bisa menulis untuk blog ataupun status di Facebook. Semoga bisa menginspirasi bagi siapa saja yang memiliki masalah yang sama, dalam membangun konsistensi.


Yang pertama saya lakukan adalah membulatkan tekad, kalau saya setiap harinya harus ada yang ditulis, atau minimal setiap minggu bisa menulis satu tulisan. Tulisannya bisa berbentuk artikel, cerpen ataupun pengalaman yang bisa dijadikan pelajaran dll.


Gali lagi, tujuan kita menulis itu apa ya? Kalau saya sendiri mempunyai impian mengajar, berbisnis, dan menulis dari rumah. Mengajar untuk berbagi, berbisnis untuk berdaya dan menulis untuk memberikan manfaat.


Jadi, ketika saya merasa down, tidak semangat untuk menulis, maka saya akan kembali menelusuri tujuan dari saya menulis. Itulah yang kadang bisa membuat saya bangkit dan semangat lagi untuk menulis.


Setelah saya membulatkan tekad untuk bisa menulis konsisten, selanjutnya adalah membuat daftar/ list tema harian, selama 30 hari misalnya. Seperti yang pernah dilakukan di tantangan komunitas IIDN. Jadi luangkan waktu sehari untuk membuat list tema yang kira-kira akan kita tulis selama jangka waktu tertentu. 


Saya coba berikan gambaran list tema ini, agar bisa dieksekusi dengan mudah. 



Dengan adanya tema besar dan tema kecil setiap harinya, maka kita akan lebih terarah untuk menuliskan apa saja di hari tersebut. Cara ini juga, bisa menolong apabila keadaan kita sedang tidak bisa menulis apa-apa (writing block). Selain itu, dengan menulis bertema, maka ini akan mengerucut menjadi branding diri. 


Setelah membuat list tema besar yang membawahi tema kecil atau sub tema, maka selanjutnya adalah membuat jam menulis harian. 


Saya usahakan ada waktu jam menulis harian, atau lebih luasnya saya mempunyai kandang waktu kegiatan saya sehari-hari  secara keseluruhan. Jam menulis ini termasuk dalam kandang waktu saya. Diusahakan sebisa mungkin, untuk menulis di jam menulis tersebut. Sebagai pengingat, bisa dipasang alarm harian dengan label menulis. 


Dengan alarm dan tema yang sudah dipasang per hari misalnya, maka saya lebih mudah untuk membangun konsistensi menulis ini. 


Di bawah ini, contoh jadwal kandang saya. Bisa mengambil waktu menulis di jam fokus jualan online. Mudah-mudahan bisa menginspirasi ya. 



Setelah beberapa cara di atas digunakan, tinggal kita fokus ketika sedang menulisnya. Fokus dengan tema yang akan kita bicarakan. Tips dari saya sih, jangan mengaktifkan paket data ketika kita konsentrasi menulis, terutama jika Anda menulisnya menggunakan HP. Hal ini berguna, agar konsentrasi kita tidak terpecah. Bagaimana jika kita membutuhkan data untuk menulis? Maka, dari awal kumpulkan data terlebih dahulu, baru data dimatikan.


Sebagian dari kita mungkin ada juga yang bisa fokus jika mendengarkan nasyid, misalnya. Sah-sah saja, yang terpenting kita tahu waktu-waktu tertentu atau kebiasaan yang membuat kita fokus. Maka, penting juga bagi kita untuk mengetahui waktu dan kebiasaan tersebut yang membuat kita fokus.


Nah, selanjutnya yang terakhir saya lakukan dalam membangun konsistensi adalah mengikuti berbagai komunitas menulis atau tantangan konsistensi menulis yang akhir-akhir ini sedang marak. Jujur saja, awal saya bangkit menulis lagi, mengisi kekosongan blog yang telah lapuk dan banyak sarang laba-labanya adalah dengan mengikuti salah satu komunitas parenting yang diharuskan menyetor setiap hari minimal 10 hari dari tantangan 17 hari setiap bulannya untuk waktu yang cukup panjang selama 12 bulan perjalanan.


Dari komunitas itulah, jalan saya ke komunitas-komunitas lainnya berbuka. Dengan memiliki teman-teman yang sevisi membangun konsistensi, maka jalan membangun konsistensi lebih mudah. Ada teman-teman yang selalu mengingatkan kita untuk tetap menulis. Sungguh, komunitas inilah bagi saya adalah salah satu wadah terpenting dalam menjadikan saya terus maju dari hari ke hari dalam bidang apapun. 


Jadi, segera cari komunitas yang bisa menguatkan Anda dalam passion menulis. Sehingga konsistensi bukan lagi halangan untuk maju bergerak dalam medan kepenulisan yang terjal ini. 


Inilah dakwah kita melalui tulisan, karena setiap orang mempunyai cara tersendiri untuk menebarkan kebaikan. Dan inilah cara saya dalam usaha menebar benih kebaikan sekecil apapun.


Semangat!



Tidak ada komentar:

Posting Komentar