Sabtu, 09 Maret 2024

Home Based Education Anak Usia Dini

Saat mendapat istilah Home Education, maka yang pertama kali kami lakukan adalah membenahi komunikasi produktif diantara kami, komunikasi produktif kami ke anak, dan komunikasi produktif kami ke keluarga besar. 

Kami duduk bersama untuk menyamakan persepsi terlebih dulu..😊


1. What? 

Home Based Education adalah Pendidikan Berbasis Rumah, dimana tanggungjawab pendidikan dipegang penuh oleh kedua orangtua, yaitu Ayah & Ibu sebagaimana Rasululloh SAW bersabda di Hadis Bukhori:

“Kullu mauludin yuladu alal fitroh.fa abawahu yuhawwidanihi au yunassironihi au yumajjisanihi…”

Artinya:

“Setiap anak dilahirkan dalam keadaan suci. Maka *kedua orangtua* nya lah yang menjadikan mereka menjadi orang yahudi,nasrani atau majusi…”

Model pendidikan ini pada dasarnya mengembalikan kesejatian peran Ayah & Bunda sebagai pendidik pertama & utama bagi buah hatinya. Berawal dari rumah dengan model yang customized sesuai fitrah & keunikan setiap anak dimana Ayah berperan sebagai *Kepala sekolah* & ibu sebagai *Guru Utama*

2. Why? 

Mengapa ini penting? 

Sebagaimana dijelaskan diatas bahwa tantangan zaman ini tidak mudah. Tidak bisa kita hanya mengandalkan sekolah untuk mendidik anak-anak kita. Selain itu, konsep ini juga mengembalikan kesejatian makna pendidikan dimana setiap orang adalah guru, setiap tempat adalah sekolah, dan setiap pengalaman adalah belajar (Ki Hajar Dewantara). Belajar seharusnya tidak dibatasi sebuah tembok bernama sekolah. 

Menurut riset, kesiapan anak bersekolah sekurang-kurangnya usia 5th atau kelas TK A. Anak sudah bisa ditawarkan alternatif sekolah. Namun untuk usia dini, banyak pakar parenting & psikolog yg tidak menyarankan anak masuk sekolah terlalu dini karena family bonding sangatlah urgent di masa ini. Karenanya, Home Based Education ini idealnya mutlak dijalankan saat anak usia Dini, dimana sekolah belum direkomendasikan. dann dilanjutkan saat usia 5 th keatas dengan berpartner bersama sekolah.

Intinya, mau anak sekolah/tidak.. Home Based Education hukumnya WAJIB..😊

3. When? 

Idealnya HE dimulai sebelum sepasang suami istri menikah, dimana seorang pria memilihkan calon ibu terbaik bagi anaknya lelak, & wanita memilihkan ayah terbaik bagi anaknya kelak yang merupakan hak pertama bagi anak. Tak ada kata terlambat untuk memulai, mulailah sesegera mungkin saat kita dapat ilmunya. 

Buatlah Family Forum (jadwal ngobrol bareng tentang KITA: keluarga & pendidikan anak2)

4. Where? 

Proses pendidikan bisa dilakukan dimanapun dan rumah menjadi sentral proses pendidikan.

5. Who? 

Siala saja yang terlibat? 

Didasarkan pada pepatah arab, Al Umm madrasatul uulaa wal abu mudiiruhaa.. (Ibu adalah sekolah pertama bagi anak & ayah adalah kepala sekolahnya)

👨🏻Ayah sebagai Kepala Sekolah (Leader), yg meliputi

- Menentukan Visi Misi Pendidikan Keluarga

- Menyediakan Fasilitas

- Menyejahterakan guru (ibu)

- Mengadakan Evaluasi


🧕🏻Ibu sebagai guru utama (Manager)

- Penanggungjawab operasional, dari anak bangun sampai tidur lagi..☺

👶🏻Anak sebagai murid (Member). 


6. How? 

Nah untuk aplikasinya sangat fleksibel sesuai misi & keunikan masing2 keluarga.. Keluarga kami menerapkan konsep HBE berbasis fitrah. 

Pada dasarnya konsep intinya adalah INSIDE OUT bukan OUTSIDE IN. Jadi yang perlu orangtua lakukan adalah membangkitkan fitrah yang telah Allah tanamkan pada diri anak, bukan menjejali anak dengan banyaknya materi apalagi yg tidak sesuai dengan milestone nya. Apapun akan indah jika muncul tepat pada saatnya, tidak terlalu cepat atau terlalu lambat. Yang dilakukan sebagai guru utama bukan membuat lesson plan, namun menulis report. Karena konsep pembelajaran bagi anak usia dini adalah BERMAIN dengen metode _follow the child_. Peran kita sebagai _fasilitator_, anak sebagai _player_. Dampingi mereka & berikan _lesson_ pada setiap pengalaman berharga mereka.


Mengacu pada framework FBE (Fitrah Based Education) by ust Harry Santosa, anak usia dini masuk pada level pra latih. Titik tekan yang diberikan adalah pengalaman sensorik & motorik, open-ended, permainan imajinatif.. Dalam aplikasinya, kami menurunkannya dalam bentuk project2 berdasarkan setiap fitrah..


1⃣Fitrah keimanan 

Kami meyakini bahwa setiap anak pada dasarnya sholih.

Kami berupaya merawatnya dengan cara:

- Exposure & atmosphere (teladan)

- Pengenalan Asmaul Husna dalam keseharian (dialog Iman)

- Religious Outing (ke masjid, kajian islami dll) 

- Project Cinta Qur'an

- Shirah Islami

- Nasyid


2⃣Fitrah Belajar 

Kami meyakini bahwa pada dasarnya setiap anak adalah pembelajar sejati

- Intellectual Curiosity Book

- ODOMA (One Day One Meaningful Activity), didominasi motoric & sensory play mengacu pada milestones perkembangan anak. 

- ODOS (One Day One Story, termasuk shirah) 

- Insidental Project


3⃣Fitrah Bakat

Kami meyakini bahwa setiap anak telah allah berikan kelebihan di bidang tertentu

- Tour the talent.. Outing untuk memperkenalkan sebanyak-banyaknya profesi di muka bumi.

- Portofolio Anak untuke observasi keunikan anak


4⃣ Fitrah Seksualitas

Kami meyakini bahwa setiap anak pada dasarnya punya gender yang jelas, laki2/perempuan

- Pengenalan atribut gender sesuai ajaran Islam


5⃣ Fitrah Estetika

Kami meyakini bahwa setiap anak pada dasarnya punya jiwa estetis

- Free Art (Kegiatan seni yg minim intruksi)

- Pembiasaan kebersihan

- Pembiasaan meyimpan sesuatu pada tempatnya


6⃣ Individulitas

Kami meyakini bahwa setiap anak pada dasarnya punya konsep diri yang kuat (tidak mudah terbawa arus)

- Memberikan hak untuk memilih

- Memberikan kesempatan untuk tampil beda

- Tidak memaksanya untuk berbagi dengan teman/adik


7⃣ Fitrah Jasmani

Kami meyakini bahwa setiap anak pada dasarnya sehat & kuat

- Mematangkan Sensori Integrasi

- Motorik Kasar

- Pengenalan olahraga yang disunnahkan (berenang, berkuda, memanah)


8⃣ Fitrah Perkembangan

Kami meyakini bahwa setiap anak punya tahapan/milestone perkembangan sesuai sunnatullah nya..


Karenananya kami menyusun kegiatan berdasarkan milestone tsb melalui ceklis indikator anak usia 0-5 th yang bisa diunduh di link berikut:

https://rumahinspirasi.com/checklist-indikator-perkembangan-anak-usia-0-1-tahun-diknas/


Demikianlah sedikit yang bisa kami bagi dari hasil belajar & praktik yang telah dilalui.

Tugas kita hanya berikhtiar dengan optimal, Allah lah yang berhak menentukan hasil, sehingga do'a menjadi bagian yang tak terpisahkan dari proses pendidikan. Semoga bermanfaat. 


Ket : Rangkuman belajar bersama teh Nca


Tidak ada komentar:

Posting Komentar